“Kami dari Dispar berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Melak agar dapat bekerja sama melaksanakan festival ini dengan berbagai rangkaian.”
“Yaitu selain festival budaya dan perahu melayu juga ada tari kolosal, lomba pidato dan puisi bahasa kutai, tari jepen melayu, makan bekerobok besela, lomba fashion casual melayu dan olahraga tradisional.”
“Serta juga festival kuliner khas melak dan stand pameran dan hiburan lokal,” ujarnya.
Ia katakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kecamatan Melak pada hari ini.
Dan berharap dari 190 kampung dan 16 kecamatan di Kubar ini dapat mengadakan event atau festival yang dapat mengangkat kearifan lokal, dan semoga kecamatan lain juga dapat termotivasi.
“Jadi wisata bukan hanya objek wisata, tetapi wisata budaya, wisata seni, wisata olahraga, wisata belanja dan wisata kuliner. Semuanya ada di Kutai Barat. Dan semoga pelaksanaan festival ini hingga akhir dapat terlaksana dengan baik,” kata Kadispar.
Lalu, disampaikan oleh Ketua Panitia, Camat Melak H. Mauliddin Said menjelaskan bahwa festival Gemeoh Siam Ultima ini merupakan yang pertama kali diadakan.
Dan festival ini ialah merupakan kegiatan silaturahmi yang mana gemeoh artinya adalah berkumpul. Dimana menjadi satu seluruh suku masyarakat di Kecamatan Melak.
“Inilah makna festival gemeoh yang artinya berkumpul, berdiskusi dan silaturahmi. Wujud dari gemeoh mengangkat kearifan lokal melayu direkatkan kembali budaya melayu gemeoh. Dan kedepan festival ini akan digelar kembali dengan lebih meriah,” ujar Camat Melak dalam laporannya.