Sementara itu, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Balikpapan yang telah menyambut kedatangan rombongan Kapal Sandeq. “Kami bersyukur maha karya maritim Indonesia dalam bentuk sandeq ini betul-betul bisa dilestarikan seterusnya,” terangnya.
Akmal menginginkan Indonesia bangga bahkan internasional bangga, bahwasanya dunia ini masih memiliki kapal seperti ini yang mengandalkan angin untuk berlayar. Pasalnya, saat ini kapal berlayar menggunakan energi.
“Saya ingin Indonesia belajar dari sandeq, dia bisa melayari lautan yang luas dengan mengandalkan angin saja dan tenaga. Ini filosofi yang bagus bagi kita bersama. Semoga filosofi sandeq ini bisa mewarnai kehidupan kita sehari-hari,” ungkapnya.
Akmal berharap festival sandeq ini tidak hanya saat ini saja tetapi akan menjadi even tahunan. Walaupun nantinya pelayaran tidak melalui Sulbar ke Balikpapan, tetapi dengan model segitiga, karena pelayarannya cukup rawan. “Kita mengedepankan keselamatan para pesadeq,” tutupnya.
Salah seorang koordinator Kapal Sandeq Nadir mengatakan jika pertama kali datang ke Balikpapan dengan menggunakan Kapal Sandeq. “Ini menjadi tantangan walaupun cuaca buruk kita tetap ikut, karena merasa senang,” tuturnya.
Seperti diketahui, Kapal Sandeq berangkat dari Tanjung Silopo-Pantai Banggae-Pantai Palipi-Pantai Deking dan Pantai Manakarra. Selanjutnya, menuju Pulau Ambo dan Pulau Salissingan atau Mamuju dan berakhir di Pantai Manggar Balikpapan.