Ia mengungkapkan bahwa DPRD Balikpapan khususnya Komisi II saat ini memang fokus mendorong ekonomi kreatif yang diwujudkan dalam pembahasan APBD tahun 2023. “Kita lebih memperhatikan kepada sektor UMKM kreatif, karena ekonomi kreatif dapat memperkuat pondasi ekonomi keluarga,” ucap Nelly.
Pelaku ekonomi yang melakukan usaha sudah mulai tumbuh di Kota Balikpapan, sehingga Pemerintah berharap kondisi dapat terus bertahan, tentunya dengan menjaga protokol kesehatan. “Anggaran itu tidak habis untuk penanganan Covid-19, sehingga bisa dialokasikan kepada pembangunan,” tuturnya.
Nelly pun mengakui apabila UMKM di Kota Balikpapan sudah banyak, diperkirakan yang terdaftar pada Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan sekitar 70 ribu. “Kita pernah RDP dengan DKUMKMP, memang UMKM sudah banyak. Pertumbuhannya sangat signifikan,” terangnya.
Untuk mendukung UMKM Balikpapan semakin maju, DPRD mendukung apabila Dinas terkait memberikan bantuan baik anggaran maupun non anggaran seperti pelatihan atau mempromosikan produk UMKM Balikpapan.
(BorneoFlash.com/Niken)