“Indonesia mempersiapkan untuk ekspor beras sebanyak 200 ribu ton. Ini pertama kalinya yang dilakukan Indonesia yang sebelumnya tiga tahun lalu pernah impor beras,” ungkapnya.
Khusus Kalimantan sendiri, cukup banyak komoditas yang dihasilkan yakni batu bara, minyak dan gas bumi setra sawit, sehingga sangat berdampak ke daerah. Meski biaya hidup di seluruh dunia mengalami peningkatan, tapi di Indonesia tidak menaikkan karena makanan di Indonesia diberikan subsidi.
“Tahun ini diperkirakan pemberian subsidi pangan dan energi senilai Rp 424 triliun,” imbuhnya.
Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tujuannya untuk menciptakan kota untuk semua dan penggerak ekonomi masa depan yang didorong dengan membangun Kota yang sustainable, green city, green energy and smart city.
Kaltim dan Kaltara memiliki potensial sumber daya alam yang melimpah dari aliran air sungai, seperti halnya Kaltara dengan sungai Kayan mampu menghasilkan energi air untuk listrik 10 -12 ribu MW.
Untuk itu, akademisi di kampus kampus di Kaltim dan Kaltara dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara, melalui pengembangan hydropower sebagai energi listrik berbahan air.
Keberadaan IKN Nusantara di Kabupaten PPU, Kaltim akan dibangun dengan mengedepan konsep energi hijau dan bersih. Sedangkan, Kaltara memiliki potensial hydropower yang dapat mendukung IKN baru.