BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus melakukan upaya untuk meningkatkan transaksi digital kepada para pedagang pasar tradisional.
Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Laris Pasar sebagai alat pembayaran non tunai di Pasar Inpres Kebun Sayur. Aplikasi Laris Pasar sebagai alat pembayaran non tunai yang dilakukan pedagang dan pembeli.
“Kita tidak pungkiri dengan perkembangan zaman, alat transaksi itu selalu berkembang salah satunya Pemerintah hadir memberikan pelayanan yang terbaik terutama pedagang pasar tradisional,” jelas Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari usai launching aplikasi laris pasar di Pasar Inpres Kebun Sayur, Jumat (1/4/2022).
Subari mengatakan, pemkot harus hadir membantu pedagang tradisional. Tidak hanya pasar inpres Kebun Sayur saja tetapi pasar lainnya agar tidak tertinggal dengan pasar modern.
“Ada 11 pasar tradisional di Balikpapan yang harus diperkenalkan aplikasi non tunai agar dapat menggunakan gadget,” terangnya.
Lanjut Politisi Partai PKS mengatakan, pemerintah kota harus memberikan fasilitas agar tidak ketinggalan artinya bahwa diketahui banyak pasar-pasar modern waralaba yang menggunakan aplikasi.
“Karena kita paham masyarakat biasanya ada faktor usia mempengaruhi, jadi harus dibimbing biar ada pelatihan menggunakan alat gadget supaya bisa familiar,” ungkap Subari.
Ia menuturkan pemkot tidak hanya berhenti sampai disini tetapi harus berkelanjutan dengan memberikan pelatihan. Meskipun,bersyukur Pemerintah hadir yang dijembatani Bank Indonesia dan Bank Kaltimtara untuk merealisasikan aplikasi Laris Pasar.
“Ini kan hanya launching ke depan memang harus ada pelatihan,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Niken)