Selain itu, di wilayah Paser memiliki potensi tanaman Minyak Atsiri yang juga sementara dalam tahap pengembangan, dengan jenis Sereh Wangi.
“Sereh wangi ini memiliki daya tahan tumbuh yang bagus, perawatan yang mudah dan bisa dikelola dalam waktu 5 tahun tanpa harus menanam kembali, namun tanaman inti harus tetap ada,” jelasnya.
UPTD KPHP Kendilo juga mengembangkan arang kayu, apalagi Kabupaten Paser memiliki potensi Kayu Alaban yang sangat besar, dan mempunyai nilai pasar yang sangat tinggi.
Arang kayu alaban juga memiliki daya ekspor yang mumpuni, termasuk untuk produk turunannya.
“Hasil uji lab dari UNMUL, kalori dari arang kayu alaban ini sangat bagus, dengan artian memiliki prospek yang bagus di pasaran, dan ini tentunya perlu kerjasama masyarakat,” tambah Hijrafie.
Kesemua produk tersebut secara lokal maupun regional dapat bersaing di pasaran, namun masih perlu inovasi dalam pengemasan maupun pemasarannya.
“Makanya kami harus ada disitu untuk melakukan pendampingan, apalagi produk-produk itu mempunyai nilai ekspor semua tinggal kita mengemas kualitasnya seperti apa,” urainya.
Harapannya kedepannya, kelompok tani di Kaltim khususnya di Kabupaten Paser maju dan mandiri dari produk hasil kehutanan.
(BorneoFlash.com/SAN)