Saat kejadian tersebut, Kabag Ops Polresta Balikpapan, Kompol Sarbini berupaya untuk mendinginkan suasana melalui pengeras suara dengan menyapa para demonstran.
“Tolong tenang adik-adik mahasiswa, Jangan ribut, kami di sini bersama rekan-rekan semua,” ujarnya.
Sarbini mengatakan akan mencoba untuk berkoordinasi dengan pihak yang bersangkutan, dalam hal ini Pertamina MOR VI Balikpapan.
Teriakan para demonstran kepada pihak aparat untuk meminta agar diberi akses jalan bagi para demonstran. Bahkan, para demonstran mengatakan jika kedatangan ingin menuntaskan permasalahan antrian solar yang sering sekali terjadi hingga berhari-hari.
“Kami ingin menyampaikan aspirasi. Kalau di sini masih terlalu jauh. Bagaimana mereka mau mendengar. Kami tidak akan pergi jika belum ada kepastian jawaban yang diberikan dari pihak PT Pertamina,” terang mahasiswa almamater biru.
Ketua Asosiasi Dump Truk Somber Yusran mengatakan beberapa bulan terakhir ini setelah Covid 19 seluruh SPBU di Kota Balikpapan terkendala masalah solar. Padahal para sopir sudah mengantri hingga dua hari tapi tidak dapat juga solar tersebut. Pasalnya, kuota solar di SPBU hanya 8-16 ton.
“Misal 8 ton trus kita antrian satu kilo habis jadi kita bermalam, besok datang lagi 8 ton begitu sampai pintu SPBU habis lagi. Yang kami tuntut ingin kuota solar dikembalikan seperti dulu,” serunya.