- Dehidrasi
Efek samping lainnya adalah dehidrasi. Proses mencerna makanan seperti daging membutuhkan banyak air, yang bisa membuat Anda dehidrasi.
- Tingkatkan risiko kanker dan kardiovaskular
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara konsumsi daging merah dan olahan. Ditemukan bahwa asupan daging merah dan olahan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu dan penyakit kardiovaskular.
Para ahli merekomendasikan asupan daging dalam jumlah sedang untuk meminimalisasi risiko penyakit.
- Bau badan
Bau badan juga menjadi bahaya terlalu banyak makan daging merah.
Mengutip Bustle, sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Chemical Senses menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi daging merah mengeluar bau tubuh yang kurang enak dibanding mereka yang mengkonsumsi makanan lain selain daging.
- Mengeraskan pembuluh darah
Mengutip Prevention, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine menemukan senyawa dalam daging merah yang disebut karnitin dapat memicu aterosklerosis atau pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah.
Penelitian ini menemukan bahwa karnitin diubah menjadi senyawa yang merusak jantung, trimetilamina-N-oksida (TMAO), melalui bakteri di usus. Peningkatan kadar karnitin ditemukan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Meningkatkan risiko diabetes tipe-2
Meningkatnya risiko diabetes juga menjadi salah satu dampak konsumsi daging merah berlebih. Hal ini ditemukan dalam sebuah laporan yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine.
“Secara khusus, sebanyak 3,5 ons daging merah atau 1,8 ons daging olahan setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes masing-masing 19 persen dan 51 persen,” ujar ahli endokrinologi, Dan Nadeu.
(BorneoFlash.com/Berbagai Sumber)