” Namun sebelum itu, seluruhnya akan dikarantina selama 16 hari mulai bulan Juli sampai Agustus 2022 mendatang,” Jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat itu juga berpesan, dengan mengikuti pelatihan pasukan pengibar bendera merupakan ajang yang sangat tepat untuk membina mental dan disiplin generasi muda penerus kepemimpinan,
mengingat prosesnya sangat selektif, maka kepada seluruh calon paskibraka agar memiliki persiapan yang terbaik secara khusus fisik dan psikis serta mental yang baik, disiplin, tepat waktu dan benar -benar siap ketika sudah tiba waktunya untuk mengikuti rangkaian tes yang telah ditetapkan panitia pelaksana.
“Selamat berjuang kepada peserta seleksi untuk menjadi yang terbaik sehingga terbentuk pasukan pengibar bendera pusaka tingkat Kabupaten khususnya, dan Tingkat Provinsi Kalimantan Timur, Hingga Tingkat Nasional ada berasal dari Kutai Barat.
Sekali lagi kepada seluruh peserta untuk dapat meningkatkan kualitas serta kapasitas diri tunjukkan disiplin, tekad, semangat dan integritas diri sebagai pasukan pengibar bendera yang baik,,” ucapnya.
Kepada semua peserta nantinya yang belum terpilih janganlah berkecil hati, jadikan ini sebagai pembelajaran untuk semakin dewasa.
Tingkatkan kontribusi dan eksistensi diri bahwa sebagai kaum muda generasi penerus masa depan Kutai Barat ini boleh berbuat sesuatu yang berarti dan dimulai dari diri sendiri yang partisipatif dalam pembangunan, peka dan analitis serta responsif dalam menghadapi segala tantangan pembangunan yang tengah dihadapi kaum muda.
(BorneoFlash.com/Lis)