“Stok cukup bahkan dua kali lipat. Kami minta masyarakat stop panic buying, sehingga masyarakat tidak ikut-ikut panik seakan-akan barang kosong. Bantulah Pemerintah,” ujarnya.
Mengenai minyak curah, Anwar mengakui baru mengetahui minyak curah ada pernyataan harus sesuai dengan HET.
Minyak curah sempat diperjualkan sebagai alternatif bagi masyarakat Balikpapan akibat kosongnya minyak goreng di Balikpapan.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kaltim agar bisa menyampaikan ke Pemerintah Pusat, karena Dinas Provinsi yang mengkoordinir daripada Dinas Perdagangan di Kabupaten Kota.
“Jadi kita sudah menyampaikan bahwasanya HET ditambah dengan tidak lancarnya pengiriman barang, sehingga barang masuk menjadi tersendat ke distributor ditambah lagi panic buying masyarakat,” paparnya.
(BorneoFlash.com/Niken)