Bapas Kelas II Balikpapan bertugas untuk memberikan bimbingan kepada warga binaan pemasyarakatan yang keluar dari Lapas Kelas II A Balikpapan dengan mendapatkan asimilasi, pelepasan bersyarat maupun cuti bersyarat.
“Itu orientasi yang Bapas Kelas II Balikpapan lakukan untuk pembimbingan dan program yang telah berjalan selama tiga tahun dengan Pokmas Lipas hasilnya terlihat sekali. Memberikan hasil yang baik,” terangnya.
Budi merasa sedih sekali karena masih banyak klien atau warga binaan yang telah keluar dari Lapas Kelas II A Balikpapan diluar pada waktunya, agak kesulitan untuk melakukan perubahan kehidupan terutama masalah ekonomi.
Hal itu disebabkan karena pendidikan yang sangat rendah atau stigma masyarakat bahwa orang keluar dari Lapas tidak dapat dipercaya.
“Kewajiban kami dengan adanya kerjasama ini membangun sinergitas, membangun semangat dan perubahan. Dengan tujuan melakukan perubahan pelayanan terhadap publik dan terhadap Pokmas Linmas. Ini merupakan kontribusi terhadap klien,” urainya.
Bapas Kelas II Balikpapan bertujuan merangkul agar dapat memberdayakan klien supaya menjadi lebih baik. Tentunya, mengurangi tingkat kejahatan di Kota Balikpapan.
“Tugas kami bersama untuk merubah mindset supaya punya kegiatan dan merubah tatanan ekonominya, sehingga tidak melakukan tindakan pidana lagi. Semua yang menjadi kendala masalah dana atau anggaran walaupun sebenarnya masih ada jalan lain yang bisa dilakukan,” pungkasnya.
Budi menambahkan, pelatihan yang diberikan oleh Pokmas Linmas kepada warga binaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. Itupun salah satu untuk pencapaian anggaran yang transparan.
“Tidak semua sama terkadang ada seminggu, ada yang dua minggu. Ada yang cuma tiga hari,” tutupnya.