Kemudian pembelajaran akan dilanjutkan Daring atau Luring PJJ. Yang jelas itu tetap ada pembelajaran tetapi tidak lagi tatap muka,” kata Silvanus Ngampun, Rabu (16/2/2022).
Silvanus mengatakan, seluruh lingkungan sekolah tersebut juga harus dilakukan sterilisasi penyemprotan desinfektan dan meminta kepada seluruh siswa untuk tidak berkeliaran di lingkungan masyarakat.
” Sekolah harus disemprot disinfektan. Sekolah menyampaikan kepada anak-anak ketika di rumah tidak keluyuran dan selalu mentaati protokol kesehatan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya sekolah lain yang siswanya ikut terpapar Covid-19, pihaknya saat ini masih menunggu hasil rapat dan kebijakan tim gugus tugas Kutai Barat apakah kegiatan PTM di Sekolah-sekolah yang ada masih tetap berjalan seperti biasa, atau kembali dialihkan lagi ke dalam jaringan (Daaring) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
” Untuk sekolah yang belum ada kasus sekarang ini kan lagi rapat tim gugus. Kita menunggu hasil kebijakan tim gugus Kabupaten, kalau mereka mengatakan PTM dihentikan ya berarti kita harus mentaati. Kita akan bersurat ke sekolah supaya menghentikan PTM.
Tetapi kalau tim gugus tetap membolehkan PTM ya berarti kita tetap jalan dengan memperketat lagi protokol kesehatan,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)







