Wartawan, menurutnya adalah pekerja publik. “Wartawan itu pelayan masyarakat, menghubungkan kepentingan masyarakat dengan pemerintah. Tugas wartawan itu sederhana, memperjelas masasalah di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Dengan begitu, wartawan bisa membuat yang masih samar-samar menjadi terang benderang. Membuat sesuatu yang sebelumnya tidak jelas, menjadi jelas, agar mudah dipahami pembaca.
Ditambahkan, tidak sempurna pengalaman wartawan apabila tidak pernah aktif di organisasi wartawan. “Di PWI, saya bisa bertemu banyak wartawan senior. Banyak sekali hikmah bisa diambil dari para wartawan senior itu,” katanya.
Ia menyebut nama almarhum Fuad Arief. Dari nama itu, ia belajar bagaimana membentuk karakter berpikir tenang dalam melihat persoalan yang akan diberitakan.
“Dari almarhum Hiefni Effendi, saya belajar bagaimana bersikap tegas dan teguh,” ujarnya.
Sementara dari seorang Rizal Effendi, diajak berpikir luas apabila melihat ada suatu masalah yang akan diberitakan.
“Wartawan harus berpikir cerdas dalam menentukan sumber masalah, sehingga bisa adil menentukan akar dan penyebab suatu masalah,” imbuhnya.