“Bukan tokoh agama Islam tapi tokoh agama lain juga diperhatikan, amanah konstitusi mengajarkan semua agama yang diakui konstitusi pemerintah menjadi pembinanya dan wajib diberikan anggaranya,” terangnya.
Selanjutnya yang kedua, pemimpin harus adil. Sangat disayangkan apabila pemimpin tidak bisa bersikap adil, karena pemimpin akan menjadi contoh bagi warganya.
“Jika pemimpin tidak adil dan menyalahgunakan jabatannya jauh lebih berat tobatnya daripada bapak dosa hanya satu orang,” ungkapnya.
Ketiga, agar Balikpapan ini bisa berjaya, maka perlu dermawannya para pengusaha atau pemimpin. Bagi yang mampu dapat membantu orang yang tidak mampu, tidak hanya dengan uang saja tetapi bisa dengan tenaga termasuk ilmu. “Jangan pelit. Kalau kalian miskin bersabar, kalau kalian kaya bersyukur dengan cara bersedekah,” imbuhnya.
Terakhir pentingnya memperhatikan fakir miskin. Kalau mau bersedekah berikanlah yang baik, jangan permalukan penerima. Empat hal ini dapat menjadikan Kota Balikpapan bisa menjadi sukses dan jaya. “Kolaborasi bersatu. InsyaAllah akan mewujudkan Kota Balikpapan menjadi Kota yang nyaman dihuni,” tutupnya.
Doa bersama diikuti unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Balikpapan beserta istri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) H Abdulloh beserta istri, Pelaksana Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Muhaimin, Kepala Kementerian Agama Balikpapan H Johan Marpaung,
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri, Ketua Penggerak PKK Balikpapan Hj Nurlena Mas’ud, Ketua Panitia HUT Arbain Side, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lurah dan Camat seluruh Balikpapan beserta istri.
(BorneoFlash.com/Niken)