Dia menjelaskan pembangunan jalan yang menggunakan aspal berdasarkan pengalaman sekitar 15 tahun silam, justru banyak jalan yang rusak berat dan ada jalan yang diaspal itu, tidak kelihatan.
Selain dikarenakan kultur tanahnya di wilayah Kubar tanah liat, juga disebabkan oleh air, kendaraan sawit dan alat berat yang melintas di jalan itu.
” Dari pengalaman ini, kami ambil keputusan pembangunan jalan guna penguatan konektivitas antar wilayah tersebut menggunakan jalan beton. Meskipun pembangunan jalan itu sejengkal, tetapi kelihatan dan dirasakan oleh masyarakat,” katanya.
Rencananya seluruh jalan konektivitas penghubung antar Kecamatan maupun antar Kampung di Kutai Barat akan dibangun menggunakan beton yang kokoh.
” Jalan beton ini dinilai lebih unggul pada ketahanannya terhadap banjir dan kendaraan berat serta cocok digunakan pada kultur tanah liat yang ada di wilayah Kubar,”pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)