Sementara itu, Petinggi Kampung Tanjung Laong, Dedi Setiawan yang dihubungi pada Jumat (14/1/2021) mengatakan bahwa para korban musibah kebakaran ini sementara diungsikan di tenda yang didirikan dan beberapa kerabat. Beberapa bantuan pun terus mengalir dari warga sekitar dan juga pemerintah kampung.
“Mereka menempati tenda sementara yang didirikan. Beberapa bantuan juga kita berikan untuk mengurangi beban para korban kebakaran. Dari data yang kita himpun, ada 5 Kepala Keluarga (KK) dengan 20 jiwa yang menjadi korban musibah kebakaran ini,” ucapnya.
Pihak pemerintah kampung pun segera menyalurkan beberapa bantuan sembako bagi para korban kebakaran. Serta membuka posko penggalangan dana bagi para musibah kebakaran ini. Selain itu, mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa lebih meningkatkan kewaspadaan akan risiko terjadinya kebakaran.
“Kita imbau kepada seluruh warga untuk lebih berhati-hati dan waspada. Memang sekarang musim penghujan, namun banyak kejadian kebakaran. Untuk itu, lebih perhatikan lagi upaya mencegah kebakaran, baik itu dari kompor atau instalasi listrik. Agar tidak lagi terjadi musibah kebakaran,” imbaunya.
Sementara itu, Kapolsek Muara Pahu, Iptu M. Syafi’i yang dihubungi melalui telepon seluler. Pihaknya masih menyelidiki kebakaran yang diduga diakibatkan korsleting listrik dari salah satu rumah bangsalan. Yang mana api cepat merambat ke bagian rumah lainnya.
Api yang cepat membesar ini sontak saja membuat panik dan membuat warga sekitar keluar rumah serta berusaha membantu memadamkan api.
“Dugaan awal karena korsleting listrik, tidak ada korban jiwa. Kalau kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)