Sementara itu, General Manager Zona 10, Raam Krisna, memaparkan bahwa reaktivasi Sapi GHSF telah membuka peluang untuk dilaksanakannya operasi lintas batas dengan anak perusahaan Pertamina lainnya, dimana data dari hasil pengeboran tersebut dapat menjadi referensi untuk border area Sapi-South Handil.
Menurutnya kolaborasi yang solid antar anak perusahaan Pertamina dapat dilakukan dalam pemanfaatan material ex-terminasi di proyek Sapi ini.
”Produksi PEP Bunyu Field berhasil diakselerasi, dengan target 3 sumur masing-masing menghasilkan 300-350 BOPD.
Saat ini 2 sumur telah selesai yakni sumur B-217 dan BN-57, harapannya satu yang saat ini sedang proses drilling dapat segera memberikan kontribusi produksinya juga.
Proses akselerasi terwujud dengan komitmen dan kerjasama yang besar baik dari internal ataupun pemangku kepentingan lain, dalam hal ini dengan berkolaborasi dengan SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi, sejak persiapan seperti pengadaan material dan peralatan, persetujuan AFE, ataupun persiapan lokasi,” jelas Krisna.
Menghadapi tahun 2022, PHI dan seluruh anak perusahaannya, akan terus berkolaborasi, berintegrasi, dan bersinergi; walaupun menghadapi banyak tantangan dan dalam masa pandemi COVID-19 ini; untuk memenuhi target pemerintah 1 juta barrel di tahun 2030. (*)