Kegunaan 5G Dalam Kegiatan Industri dan Pemerintah dalam Penanganan Banjir

oleh -
Penggunaan 5G mendukung Pemerintah dalam penanganan musibah Banjir menggunakan sensor ketinggian air. Foto : BorneoFlash.com/Ardian.
Penggunaan 5G mendukung Pemerintah dalam penanganan musibah Banjir menggunakan sensor ketinggian air. Foto : BorneoFlash.com/Ardian.

BorneoFlash merangkum informasi mengenai penggunaan 5G dalam dunia Industri dan Pemerintahan, seperti Flood Allert System (FAS). Aplikasi yang digagas oleh Lintasarta ini berfungsi mendeteksi musibah banjir dan kini telah digunakan oleh Pemerintah Bandung.

Aplikasi FAS ini meletakkan sensor yang mendeteksi ketinggian air di seluruh titik pintu air di kota Bandung, yang mana sensor akan mengirim informasi kepada petugas lapangan dan Command Center ketika ketinggian air melebihi batas yang telah ditentukan.

Dengan adanya peringatan (allert) dari sensor tersebut, petugas dapat dengan cepat mengetahui kondisi ketinggian air di seluruh aliran sungai atau pintu air dan melakukan penanganan dini.

Dengan data dari sensor ketinggian air tersebut pun dapat memprediksi wilayah mana yang akan mengalami banjir, sehingga pemerintah bisa langsung memberi peringatan kepada masyarakat untuk meminimalisir dampak banjir.

Kemudian ada Smart Collaboration Robot (SCR) dari Nokia. Nokia sebagai “pemain lama” kini ternyata telah duluan masuk kedalam Dunia 5G.

Terbukti, saat Launching 5G di Balikpapan, melalui SCR ini Nokia telah digunakan di Pelabuhan Laut Berlin, yang mana merupakan pelabuhan laut dan titik transportasi kontainer tersibuk di Eropa ini telah menggunakan VR untuk mengangkut kontainer-kontainer.

Dan Smart Manufacturing (MPS), memiliki sensor yang dapat men-screening hasil penggalian, kemudian memilahnya lalu menyeleksi apakah itu merupakan batu-bara atau bukan. 

(*/BorneoFlash.com/Ardian)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.