Menurut Alex panjang jalan penghubung antar Kampung tersebut kurang lebih 38 Kilo meter dan sangat menguras tenaga saat melintasinya.
“Penuh lumpur dan sulit untuk dilewati, apalagi ketika musim hujan seperti sekarang. Bisa 6-8 jam baru sampai,” kata Alex saat diwawancarai BorneoFlash.com.
Alex mengatakan jalan menuju kampung tersebut mempunyai panjang sekitar 38 km dari ibu kota kecamatan. Namun, karena kondisi jalan yang sangat sulit ditempuh membuat waktu perjalanan ke kampung ini membutuhkan waktu hingga berjam-jam lamanya.
Bahkan kendaraan roda empat yang digunakan pun sampai harus berkali-kali ditarik dengan kendaraan lainnya.
“Ini salah satu kendala yang menyebabkan akses PLN tidak bisa sampai ke beberapa kampung di wilayah tersebut. Sebab kondisi geografis dan juga jalan yang sangat sulit,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa akses jalan tersebut memang menjadi salah satu program pemerintah daerah kedepan untuk bisa diperbaiki. Apalagi jalan ini juga nantinya yang akan menghubungkan dengan kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Memang sudah ada semenisasi, tapi kan baru di beberapa titik saja. Informasinya bahwa Pemda juga sudah menganggarkan namun untuk pelaksanaan pengerjaannya masih belum diketahui,” jelasnya.
Sulitnya akses jalan tersebut membuat warga dari beberapa kampung juga sangat kesulitan untuk mencapai ibu kota kecamatan maupun kabupaten. Sehingga sangat mengharapkan bantuan pemerintah agar akses jalan ini bisa layak untuk dilewati.
“Masyarakat setempat sangat mengharapkan pemerintah bisa memperhatikan kondisi akses jalan ini. Memang, dari pemerintah kampung juga sudah berupaya melakukan perbaikan tetapi anggarannya juga terbatas,”ungkapnya.
(BorneoFlash.com/Lis)