Binalatvogan Kemnaker RI Gelar Sosialisasi Pemagangan di Balikpapan

oleh -
Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker RI menggelar Sosialisasi Pemagangan di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (20/11/2021). Foto : HO/Binalatvogan Kemnaker RI.
Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker RI menggelar Sosialisasi Pemagangan di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (20/11/2021). Foto : HO/Binalatvogan Kemnaker RI.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan (Binalatvogan) Kemnaker RI menggelar Sosialisasi Pemagangan di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (20/11/2021).

Dalam acara yang dibuka Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa tersebut, Kemnaker mengajak semua pihak untuk menyukseskan program pemagangan. 

Dalam arahannya, Caswiyono Rusyidie mengatakan bahwa, perlu persiapan yang matang dalam menghadapi tiga tantangan besar yang dihadapi pemerintah.

Yaitu bonus demografi yang akan terjadi pada 2030, era revolusi industry 4.0 dan pandemi covid-19.       

“Bonus demografi, akan ada 2,9 juta anak muda usia produktif yang siap kerja dan akan terus meningkat pada 2030. Ini seperti pedang bermata dua, kalau bisa mengelolanya dengan memberikan pelatihan keterampilan dan lapangan kerja, maka akan menjadi berkah. Jika kita tidak bisa mengelola akan menjadi musibah, karena akan terjadi ledakan pengangguran,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah terus melakukan persiapan dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Termasuk akan melakukan merevisi dan mempersiapkan kebijakan yang mendukung.

Tentu ada perbedaan mendasar karakteristik dari tiap era, antara generasi kolonial, milenial dan zelenial yang saat ini sudah mulai terlihat. 

Tantangan menghadapi revolusi industry 4.0 dari riset yang dilakukan McKinsey Global Institute akan ada 23 juta pekerjaan hilang. Tapi pekerjaan yang baru lebih banyak. Ada 46 juta pekerjaan baru tumbuh. 

“Misalnya Youtuber, game maker, desainer dan luar biasa, anak-anak yang masih muda, nanti akan mendapatkan pekerjaan yang saat ini masih belum ada. Dan ini adalah tantangan lembaga pendidikan dan lembaga ketrampilan. Kalau tidak bisa mempersiapkan maka akan tertinggal,” kata Mas Caswi, sapaan akrabnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135