Managing Director and Partner BCG, Laura Villani, menyebut Best Practices Playbook 2021 merupakan buku pedoman yang memberikan cara-cara dan praktik terbaik yang berfokus pada tiga hal utama yang dilakukan untuk menutup ketimpangan gender, yaitu, skema pengukuran untuk melihat representasi perempuan, membangun jalur bakat perempuan, dan memampukan perempuan untuk memimpin masa depan.
Buku ini antara lain memaparkan skema pengukuran paling populer menyangkut jalur bakat, yaitu adanya kebijakan perusahaan untuk memberikan peluang yang sama dalam perekrutan dan promosi (kuota dalam daftar kandidat atau dalam perencanaan suksesi). Sebagian besar perusahaan yang diwawancarai mengidentifikasi bias dan budaya yang tidak disadari sebagai tantangan utama untuk memajukan perempuan dalam karier mereka.
Juga ada paparan mengenai program pengembangan dan pendampingan khusus untuk perempuan, dan pembentukan komunitas di mana perempuan memiliki peluang berjejaring, serta mengambil inspirasi dari pemimpin perempuan lainnya.
Selain itu, juga diungkap mengenai tantangan yang dihadapi perempuan, antara lain berupa gelembung rasa tidak aman perempuan, ketakutan perempuan untuk berbicara atau mengambil peran yang menantang. Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan perlu saling mendukung, serta bimbingan dari pemimpin senior yang percaya pada mereka.
Awal Oktober 2021 lalu, dalam sesi khusus G20 EMPOWER yang disenggarakan di Roma, Italia, CEO XL Axiata, Dian Siswarini berkesempatan untuk membagikan pengalaman dalam menerapkan praktik baik yang diimplementasikan di XL Axiata terkait dukungan pada karyawan perempuan untuk mendapatkan posisi di level pimpinan perusahaan. Selain Dian, juga pembicara lainnya adalah Christine McLoughlin (Suncorp Group, Australia) dan Marta Blanco (CEOE, Spanyol).
Informasi lebih lanjut terkait G20 EMPOWER Best Practices Playbook 2021 ini bisa didapatkan melalui tautan https://www.g20.org/wp-content/uploads/2021/09/Empower-Playbook-2021-complete_September-20_compressed.pdf. (*)





