BorneoFlash.com, SENDAWAR – Swasembada daging sapi di wilayah Kutai Barat jauh-jauh hari telah dipersiapkan guna memenuhi permintaan daging sapi sebagai daerah penyangga Ibukota negara baru (IKN) di Kalimantan Timur.
Oleh pemerintah Kutai Barat, programswasembada daging sapi ini menjadi sasaran utama dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan di bumi etam.
Salah satunya melalui koperasi ternak PT Berkah Salama Jaya (BSJ-Kaltim) yang saat ini telah melakukan penggemukan sapi di Kutai Barat.
Mulai dari program penggemukan sapi yang kini telah mempersiapkan kurang lebihnya 50 hektare lahan pembenihan bibit sapi unggul di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Direktur PT BSJ, Suparlan mengatakan hal ini dilakukan untuk meningkatkan populasi sapi potong agar keberhasilan program swasembada daging sapi di Kaltim dapat tercapai secara maksimal.
“Sebab peningkatan populasi sapi melalui upaya perbenihan, khususnya inseminasi buatan masih merupakan pilihan utama disamping pembibitan rakyat dengan cara alami.
Untuk lahan khusus kandang perbenihan sapi, sudah kita siapkan di sejumlah wilayah tingkat Kecamatan di Kubar. Seperti di Long Iram, Tutung, Temula dan Kampung Terajuk,” ujar Suparlan kepada wartawan, usai memimpin rapat kelompok ternak sapi di Kutai Barat,Minggu (12/9/2021).
Lebih lanjut Suparlan menyebutkan banyak hal yang perlu disiapkan oleh anggota kelompok ternak sapi binaan PT BSJ Kaltim.
Diantaranya mulai dari mempersiapkan kecukupan pakan ternak, serta intensifikasi lahan penggembalaan merupakan syarat keberhasilan program swasembada daging menuju IKN tahun 2024 mendatang.
“Kebutuhan daging sapi di pasaran berdampak pada kenaikan inflasi. Oleh karena itu, guna menekan angka inflasi, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi sapi. Sehingga kubar khususnya Kaltim, dapat memenuhi kebutuhan konsumen di pasaran,” jelas Suparlan yang juga Ketua PSHT Pusat Madiun Kubar itu.
Menurutnya, usaha pembibitan sapi potong adalah usaha untuk memperoleh bibit berkualitas penyediaan sapi potong yang akan digunakan sebagai sumber konsumsi manusia.
Pengembangan usaha ini membutuhkan koordinasi dan kerjasama sinergitas antara pemerintah,stakeholders terkait, dan masyarakat/peternak.
“Program swasembada daging sapi telah didukung Pemkab Kubar dibidang peternakan. Selain itu PT BSJ telah berkolaborasi dengan PT Pertamina melalui CSR dan Smepp MOR VI dengan sistem penggemukan sapi 3 bulan yang telah sukses di tahap awal tahun ini tadi,”katanya.
Ia juga menjelaskan untuk saat ini, PT BSJ Kaltim telah memiliki 17 kelompok ternak sapi di Kubar, yang disasar melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank BRI, BNI dan Bank Bukopin yang siap mensupport anggota kelompok ternak di Kaltim.
“Semoga usaha dibidang peternakan ini sukses menuju swasembada daging pada IKN 2024 mendatang, dan dapat mengurangi impor daging dari daerah luar. Dengan demikian dapat melengkapi kebutuhan sapi nasional dan pemerataan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat petani ternak di Kaltim,” ungkapnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)