BorneoFlash.com, SENDAWAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mendukung penuh rencana pembangunan gedung lembaga pemasyarakatan (Lapas) di wilayah Kutai Barat.
Mengingat selama ini tahanan yang sudah diberikanvonis hukuman dari pengadilan Kutai Barat harus dikirimkan ke Lapas Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) karena di Kutai Barat belum memiliki Lapas sama sekali.
Bahkan Bupati Kutai Barat FX Yapan mengatakan sebagai bentuk dukungan tersebut saat ini Pemkab Kubar telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 5 hektare khusus pembangunan gedung Lapas.
“Selain harus dikirimkan ke Lapas Tenggarong, jumlah tahanan yang ada di Polres Kubar juga cukup banyak. Sebaiknya memang ada Lapas yang didirikan di Kubar juga,” kata Bupati Kubar, FX Yapan saat diwawancarai awak media, Rabu (8/9/2021).
Selain jumlah tahanan yang seiring waktu bertambah banyak dengan meningkatnya tindakan kriminalitas atau tindakan melawan hukum. Kubar sendiri juga menerima kasus yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Sehingga sangat dirasakan perlu untuk bisa didirikan Lapas tersebut.
“Polres Kubar kan juga masih menangani kasus dari Mahulu. Jadi, kalau tahanan yang ada bertambah banyak terus, pasti sangat kesulitan jika disini (Kubar) belum ada lapas,” tambahnya.
Oleh karena itu, Pemkab Kubar pun menyatakan siap untuk mendukung berdirinya Lapas di Bumi Tanaa Purai Ngeriman ini. Apalagi, dari segi lahan. Pemkab Kubar sudah menyiapkan lahan yang bisa digunakan dengan luasan hampir mencapai 5 hektare.
“Tanahnya sudah siap untuk di bangun Lapas. Tinggal tunggu persetujuan dan dana dari pusat saja lagi. Pemkab Kubar sepenuhnya mendukung dan akan berupaya juga ini bisa terlaksana,” bebernya.
Sementara itu, untuk proses persetujuan Lapas sendiri dikatakan FX Yapan saat ini masih dalam proses. Setelah dirinya berbincang dengan Kepala Lapas Tenggarong saat kunjungan ke Kubar beberapa waktu lalu.
“Informasinya sudah diajukan ke Kanwil, kita berharap bisa disetujui. Yang pastinya dari Pemkab Kubar juga akan mendukung hal ini agar segera terlaksana,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)