BorneoFlash.com, SENDAWAR – Setelah resmi dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kutai Barat beberapa waktu lalu untuk periode 2021-2024,
Yayuk Seri Rahayu Yapan,S.ST langsung menggenjot realisasi sejumlah program skala prioritas di wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Dia menyebutkan dirinya sangat menyadari sebagai mitra pemerintah harus mendukung seluruh program kerja pemerintahan.
Bahkan dia menegaskan ada 10 program pokok PKK di Kutai Barat, termasuk program stunting dan pemulihan ekonomi dampak pandemi covid-19.
” Kedepan tidak terlepas dari 10 program pokok PKK yang terus kita jalankan, tetapi untuk sementara akan fokus pada dua program prioritas yaitu penanganan stunting dan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19,” ujarnya, Selasa (17/4).
Lebih lanjut dia menuturkan, dalam rangka upaya penanganan covid-19 perlu adanya terobosan baru yang melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti pembentukan kampung penanggulangan covid-19.
” Kita akan membentuk Kampung Covid-19, sebagai percontohan kampung lain dalam penanggulangan Covid-19, selanjutnya akan dilakukan pemantauan perekonomian tersebut, walaupun terdampak covid-19 tetapi perekonomian sejauh mana kampung dapat melaksanakan pemulihan perekonomiannya dengan baik,” ungkapnya.
Sementara upaya penanganan stunting, yang dilakukan lanjut Yayuk akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan OPD terkait selama ini sudah mengadakan penyuluhan ke kampung-kampung untuk makanan sehat dan bergizi, rumah dan lingkungan yang sehat dan pembinaan anak balita serta ibu hamil.
” Upaya ini bertujuan agar anak-anak Kutai Barat dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal.Sehubungan dengan hal tersebut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, sambungnya.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa, hal ini dikarenakan anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek-kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
” Saya berharap masyarakat rutin memeriksakan kesehatan diri sedini mungkin baik yang akan menikah atau baru menikah sehingga generasi kita yang akan datang terbebas dari stunting,” ungkapnya.
(BorneoFlash.com/Lilis Suryani)