BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Keberadaan manusia “Gerobak” yang membawa keluarganya menggunakan sarana gerobak menuntut belas kasih disaat bulan Ramadhan saat ini juga tidak luput dari pantauan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan.
Dikatakan Kepala Satpol PP Balikpapan Zulkifli, dalam hal ini pihaknya sudah mulai melakukan penertiban akan hal tersebut.
Alasan penertiban ini dia katakan, dirinya menganggap, manusia “Gerobak” ini sudah mengganggu ketertiban umum.
terutama mereka yang berlalu- lalang Jalan Jendral Sudirman. Apalagi saat ini juga sudah diberlakukan Zona Zero Tolerance, yang diketahui tidak boleh parkir dan lain sebagainya.
“Jangan sampai nanti hal ini dimanfaatkan oleh orang yang berlalu lalang menggunakan gerobak ini. Karena mengganggu aktivitas kendaraan lain di lapangan, ” ujarnya Jumat (30/4/2021).
Pada dasarnya pihaknya sangat peduli akan hal ini. Dan ada beberapa unit gerobak saat ini yang pihaknya sudah amankan di kantor Satpol PP.
“Kurang lebih ada 10 unit gerobak yang kita amankan. Kami juga menghargai karena ini punya masyarakat, dan kelihatannya punya warga yang ekonominya yang penghasilannya ke bawah. Jadi barang atau gobak ini setelah kami data, kemudian kami kembalikan dan arahkan agar tidak boleh lagi beroperasi di jalan Protokol, ” tambahnya.
Kendati demikian, jika pihaknya masih mendapati dua sampai tiga kali masih berulang. Pihaknya tegaskan akan menahan dan tidak mengembalikan gerobak tersebut.
“Beratikan mereka modus. Kalau kegiatan pemulung kan tidak boleh di areal jalan protokol. Karena jalan protokol kita saat ini sudah tidak ada bak sampah lagi,” jelasnya.
Dalam hal ini pihaknya menyebut modus Manusia “Gerobak”. Tidak jarang dirinya dapati mereka membawa anak kecil. Dan hal ini tentu sangat membahayakan.
“Tapi memang sampai sejauh ini, kami temukan anak yang dibawa ini belum ada yang mengkoordinir secara keseluruhan. Jadi sifatnya masih perorangan, dan modusnya setiap tahun dan sudah berulang,” katanya.
Bahkan, lanjut dia katakan, hal serupa juga kerap terjadi di beberapa kota lain seperti di Banjarmasin dengan kejadian yang sama.
Dari Satpol PP sendiri dalam hal ini lebih menyoroti di ketertiban umumnya pihaknya jaga.
“Pertama dari aspek keamanan, karena sangat membahayakan. Kemudian kami harapkan agar masyarakat jangan membiasakan diri menggunakan cara seperti itu dalam mengharapkan belas kasihan untuk mendapatkan simpati,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)