BorneoFlash.com, SENDAWAR – Meski sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan pasar murah yang berlangsung di Kecamatan Barong Tongkok sempat berlangsung ricuh. Khususnya pada akhir-akhir pelaksanaan kegiatan.
Kericuhan tersebut diketahui terjadi karena beberapa warga yang melakukan protes kepada pihak penyelenggara kegiatan.
Karena alur kegiatan yang sebelumnya diharuskan mengantri dan mematuhi protokol kesehatan tidak berjalan. Selain itu, beberapa kejadian lainnya yang dianggap janggal oleh masyarakat.
“Kebanyakan dari kami sudah mengantri sesuai arahan, tapi banyak yang datang langsung menyerobot dan petugas yang melihatnya hanya diam saja. Tidak ada ketegasan dari pihak penyelenggaranya,” kata salah satu warga, Maria pada Minggu (25/4/2021).
Selain mempermasalahkan ketegasan dari para petugas penyelenggara, beberapa hal juga dianggap aneh oleh masyarakat. Yakni tumpukan sembako yang disisihkan di beberapa titik dan terlihat cukup banyak padahal kegiatan sudah selesai.
“Kita sudah mengantri dan bahkan sampai tidak kebagian sembako. Tapi kenapa ada tumpukan yang disisihkan, apa ada yang tidak mengantri dan bisa ambil begitu saja,” tambah Yuri warga lainnya.
Meskipun sempat mengungkapkan kekesalannya akan kurang tegasnya pihak penyelenggara kegiatan. Namun kericuhan tersebut tidak berlangsung lama dan warga pun langsung kembali kerumah masing-masing.
Walaupun masih terpancar raut kekecewaan dan kekesalan mereka karena sikap yang kurang tegas petugas penyelenggara.
“Pasti kecewalah, kita sudah ikut antrian sejak pagi. Tapi sampai selesai malah tidak kebagian apa-apa. Kita ikuti aturan yang disampaikan, tapi malah yang dilayani yang tidak mengikuti aturan,” ujarnya.
Sementara itu, saat diwawancara terpisah melalui sambungan telepon pada Minggu (25/4/2021), Kepala Bidang Perdagangan (Kabid) Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) Kubar, Ambrosius Ndopo mengatakan pelaksanaan kegiatan pasar murah khususnya di Kecamatan Barong Tongkok. Sudah berjalan sesuai dengan aturan pelaksanaan.
Dijelaskannya, ketersediaan stok barang yang diberikan subsidi tersebut memang tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk kecamatan. Sehingga habisnya barang tersebut merupakan hal yang wajar.
“Untuk mengatur pelaksanaan, kita juga libatkan Satpol PP Kubar. Tapi namanya orang banyak, tentu ada yang masih tidak ikut aturan. Namun sampai akhir pelaksanaan, tetap berjalan lancar. Hanya satu dua orang yang memang sempat menyampaikan hal ini dan tetap kita terima serta jelaskan bahwa sudah sesuai dengan aturan,” ujarnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)
