BorneoFlash.com, SENDAWAR – Upaya peningkatan Badan Usaha Milik Kampung (BumKa) di Kutai Barat terus dilakukan, Bahkan sejumlah Kampung (Desa) tak segan menggelontorkan anggaran Dana Desa (DD) mereka demi mewujudkan pembangunan BumKa.
Salah satunya seperti Kampung Ombau Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat. Dimana pada tahun anggaran 2021 ini, pemerintah Kampung Ombau Asa telah menyusun beberapa kegiatan yang memprioritaskan program BumKa.
Diantaranya meliputi pengembangan potensi pariwisata alam dan pengembangan jaringan TV Kabel.
Kepada BorneoFlash.com, Kepala Kampung Ombau Asa, Petrus membeberkan bahwa pihaknya telah melakukan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kampung terkait BumKa tersebut.
” “Program ini menggunakan sisa Dana Desa (DD) kita, setelah dipotong 8 persen untuk penanganan Cvid-19 berupa BLT untuk masyarakat Ombau Asa. Penerima BLT di sini tercatat sebanyak 82 KK dari 304 KK dan 972 jiwa,” katanya, Selasa (23/3).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa BumKa TV Kebal di Kampung Ombau Asa telah berjalan sejak lama dan membawa dampak positif di masyarakat.
Selain itu, kegiatan lainnnya juga telah terprogram secara menyeluruh seperti semenisasi jalan tani, penanganan kasus stunting melalui Posyandu.
” TV Kabel kita itu sudah lama berjalan dan sampai saat ini masih aktif, rencananya kita akan kembangkan lagi,” ujarnya.
Potensi wisata alam yang ada di Kampung Ombau Asa terbilang cukup banyak namun akses masuk di lokasi wisata belum memadai.
Sehingga pemerintah setempat harus menggelontorkan anggaran pembukaan jalan wisata agar dapat ditempuh.
” Kalau wisata alam disini sebenarnya banyak seperti air terjun itu banyak. Tetapi karena lokasinya jauh masuk ke dalam itu agak sulit karena mempertimbangkan berapa anggaran yang kita perlukan untuk buka jalan itu” bebernya.
Dirinya pun berharap pemerintah Kutai Barat memberikan dukungan dan bimbingan kepada pemerintah Kampung Ombau Asa dalam mengkembangkan pariwisata Kampung.
“Kita sudah sampaikan itu kemarin dan pemerintah bersedia mendukung kami”.pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lilis Suryani)
