BorneoFlash.com, SENDAWAR– Wilayah Kabupaten Kutai Barat memiliki sejumlah Kampung (Desa) yang dinilai sangat berpotensi dijadikan spot wisata dan mampu membantu perekonomian masyarakat Kampung.
Salah satunya adalah puncak Gunung “S” di Kampung Lakam Bilem, Kecamatan Nyuatan yang sempat menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi hari libur mereka.
Saat ini, di puncak Gunung “S” sudah dilengkapi beberapa gazebo dan tempat penginapan serta spot paralayang. Bahkan sebelum kebijakan PPKM, gunung sering kali dijadikan tempat rekreasi dan camping.
Namun sayangnya Wisata gunung S tersebut pengelolaannya dinilai belum terlalu maksimal.
Sehingga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Kutai Barat, Faustinus Syaidirahman meminta para kepala Kampung atau petinggi Kampung (Kepala Desa) di Kutai Barat agar melakukan inovasi dan terobosan baru untuk meningkatkan pengelolaan potensi wisata.
Dia mencontohkan, salah satu inovasi tersebut adalah menggandeng pihak ketiga atau perusahaan swasta untuk melakukan pengembangan fasilitas seperti gazebo dan sejenisnya.
” Tergantung bagaimana kerjasamanya dengan pemerintah desa itu, jadi bisa kerjasama dengan perusahaan itu supaya nanti tidak hanya memanfaatkan dari dana Desa itu belum lagi dana desa itu terbatas.
Jadi tergantung dari kreativitas kepala Kampungnya, jadi kalau mau maju harus berinovasi bagaimana cara melakukan terobosan-terobosan dengan pihak ketiga yang sesuai dengan aturan,” ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Dengan demikian lanjut Faustinus, masyarakat Kampung dapat diberdayakan atau dipekerjakan sebagai pegawai di lingkungan pengelolaan wisata kampung tersebut.
Selain itu juga, dari wisata kampung tersebut nantinya mampu menghasilkan anggaran sebagai tambahan kas desa atau dana kampung.
” Sehingga mereka bisa memasukan bahwa ini bantuan dari pihak ketiga yang dikelola oleh masyarakat desa. Itu yang kita harapkan kepada teman-teman kepala kampung atau petinggi,” lanjutnya.
Selain itu, dia juga meminta website yang dimiliki setiap kampung agar diaktifkan dan dimanfaatkan untuk mempromosikan wisata kampung.
” Kita harapkan setiap website desa itu aktif agar mereka bisa upload tentang aktivitas desanya apa yang menjadi potensi mereka bisa dilihat. Ya itu memang tidak semua desa ada karena agak sulit dari segi jaringan,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/ Lilis)