BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Mungkin karena ketakutan, panik setelah salah satu petugas sempat mengucapkan akan mengamankan angkotnya ke pos URC di kawasan Terminal Balikpapan Permai (BP), sopir angkot ini menangis.
Kejadian itu terjadi saat kegiatan sosialisasi dan razia protokol Kesehatan (prokes) di kawasan Terminal BP pada siang tadi, Senin (22/2/2021).
Karena terlihat tidak menggunakan masker, supir angkot trayek nomor 7 (red. sebut saja si Bambang) itu lantas dihampiri oleh salah seorang personel Pol PP dan ditanya maskernya.
Gugup dan tidak bisa menjawab, kemudian petugas satpol PP menanyakan identitas si Bambang.
Bahkan si Bambang juga tidak bisa menunjukkan atau tidak memiliki identitas seperti KTP dan SIM.
Ditambah lagi Ketika petugas bertanya soal pemilik atau koperasi dari angkotnya, si Bambang pun beralasan tidak menyimpan nomor kontak pemilik angkot.
Waduh si Bambang…
Mungkin dari salah satu petugas ada yang kesal dan berucap akan mengamankan angkotnya si Bambang ke pos URC di kawasan Terminal BP, untuk sementara tentunya.
Hmmm, mata si Bambang mulai berkaca-kaca, lalu air matanya berurai, kemudian menangis.
Si Bambang lalu memohon kepada petugas agar tidak mengamankan angkotnya.
Petugas satpol PP kemudian mendata si Bambang untuk mengetahui data seperti domisili, yang ternyata si Bambang tinggal di kawasan Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur (anak Manggar sekalinya, nangis juga).
Syukurlah angkot si Bambang tidak benar-benar diamankan.
Sekcam Balikpapan Kota, Moh Slamet Djunaidi ketika berada di TKP mengatakan bahwa sudah ada penyelesaian yang dibantu oleh Polsek dan URC BP.
(BorneoFlash.com/ Eko)