BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan berupaya memenuhi permintaan sayuran di pasaran dengan meningkatkan produksi dan menanam sayuran khusus berada di dataran rendah.
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan Heria Prisni, mengatakan pemerintah bersama sejumlah lapisan masyarakat berupaya untuk memenuhi kebutuhan sayuran di Balikpapan dengan target ada penambahan ketersediaan komoditi tersebut pada tahun depan lima sampai dengan 10 persen. Sebab diproyeksikan kebutuhan akan sayur akan semakin meningkat di tahun depan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
“Untuk sayuran yang bisa di tanam di Balikpapan seperti kangkung, bayam, terong dan cabai. Program menanam sayuran dengan memanfaatkan teknologi juga kita tingkatkan yaitu dengan hidroponik dengan memanfaatkan pekarangan ataupun lahan kosong,” kata Heria belum lama ini.
Heria mengatakan beberapa langkah yang juga dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan di Balikpapan yaitu memaksimalkan pekarangan dan lahan kosong dan memaksimalkan komoditi yang cocok di tanam pada daerah Balikpapan. Menjalin kerja sama dengan daerah pemasok untuk ketersediaan komoditi tertentu juga dilakukan.
“Pada tahun depan kita akan kerja sama dengan daerah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Kerja sama ini untuk komoditi bawang merah. Karena komoditi ini sering mengalami kenaikan,” ujarnya.
Selain sayur, Balikpapan juga berupaya tingkatkan produksi ikan dengan melanjutkan program budidaya lele yang saat ini sudah berjalan. Pemerintah kota saat ini sedang gencar sosialisasikan program BUDE (Budidaya Lele). BUDE adalah program budidaya lele dan kangkung dalam ember. Kemudian program Pagar Mantep yaitu program pangan keluarga mandiri terpadu.
“Pagar mantep dua bulan ini sudah menambah 5,1 hektar lahan dengan melibatkan 1000 lebih warga memanfaatkan lahan untuk menjaga ketahanan pangan. Tahun depan kita harap ada penambahan lima hektare lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian,” kata Heria.
“Kami juga persilahkan masyarakat yang ingin menanam dan budidaya lele dan sayuran untuk mengajukan ke DPPP Balikpapan. Nanti tim akan melihat lahan yang akan ditanami terlebih dahulu,” ujarnya.
Walikotanya Balikpapan yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan TPID Kota Balikpapan secara aktif berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga kecukupan pangan.
Namun beberapa hal perlu diwaspadai seperti risiko ketergantungan pangan dari daerah lain. Hal tersebut bisa memicu fluktuasi harga bahan makanan.
“Maka ini menjadi perhatian bersama dalam menjaga kontinuitas pasokan, termasuk perlunya bersinergi dengan daerah lain melalui kerja sama antar daerah,” kata Rizal.