BorneoFlash.com, KROASIA – Keterpencilan Pulau Vis di Kroasia terbukti menjadi keuntungan bagi perekonomian pulau itu pada tahun ini, karena sejumlah besar turis mancanegara yang berusaha melarikan diri dari penguncian wilayah berbondong-bondong mendatangi pesisir Laut Adriatik itu.
Kroasia pada awalnya tidak terpengaruh oleh pandemi virus corona yang melanda negara-negara Eropa Barat lainnya.
Namun, penguncian ketat yang diberlakukan di seluruh benua dan di Kroasia sendiri dari Maret hingga Mei menimbulkan kekhawatiran bahwa musim pariwisata musim panas tahun ini akan merugi.
Industri wisata di negara ini mempekerjakan sekitar seperempat dari 1,5 juta tenaga kerja dan menyumbang sekitar 20 persen dari total PDB.
Tetapi karena penguncian di seluruh Eropa mulai dilonggarkan pada bulan Juni, turis dari negara-negara Eropa Tengah, yang menyumbang 60 persen dari 21 juta pengunjung ke Kroasia pada tahun 2019 – berbondong-bondong ke pantainya dalam jumlah yang sangat tinggi.
Bagi Vis, pulau yang terletak terjauh dari daratan dan dapat dicapai melalui perjalanan feri selama dua setengah jam, hingga saat ini tidak ada satu kasus virus corona yang muncul dan jumlah pengunjung dilaporkan hampir 90 persen dari kapasitas tahun lalu.
“Ketika saya menengok ke belakang beberapa bulan, saya bisa mengerti mengapa orang ingin mengunjungi Pulau Vis dan melihat Komiza. Ini adalah pulau paling terpencil (di Kroasia), ada perasaan terasing. Jadi di tengah pandemi virus corona, ini mungkin memiliki efek psikologis yang memotivasi mereka untuk datang ke pulau itu,” kata Walikota Komiza, Tonka Ivcevic, kepada Associated Press, seperti yang dikutip pada Senin (7/9).
Juli dan Agustus terjadi kebangkitan kasus virus di seluruh negeri, dengan Kroasia membukukan rekor jumlah harian tertinggi beberapa kali selama seminggu terakhir, dengan lebih dari 300 kasus terdeteksi selama tiga hari terakhir.
Kondisi itu memaksa beberapa negara Uni Eropa, termasuk Slovenia, Italia, Jerman, dan Inggris, untuk memberlakukan isolasi atau tes wajib 14 hari bagi orang-orang yang kembali dari Kroasia, memaksa banyak pengunjung dari negara-negara ini untuk mempersingkat liburan mereka.
Hingga Jumat (28/9), Kroasia telah mencatat sekitar 11 ribu kasus virus corona dan 195 kematian.
Tetapi penduduk lokal dan turis mancanegara di dua kota utama pulau itu – Vis dan Komiza – tampaknya tidak peduli dengan meningkatnya kasus baru dan pembatasan perjalanan terkait pandemi virus corona.
“Apa saya takut? Nah, virus corona tidak berjalan-jalan, tidak berenang di air, tidak terbang di udara,” kata Tanja, seorang turis asal Slovenia, kepada Associated Press.
Ada banyak alasan berwisata ke Pulau Vis, salah satunya. menyambangi Gua Biru di kawasan Geopark Vis yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks.
Masyarakat di pulau ini menyambung hidup dengan menjadi nelayan atau petani anggur. Jadi, sajian seafood dan wine dari pulau ini tentu saja berkualitas terbaik.
Turis yang datang naik kapal pesiar atau yacht sudah menjadi pemandangan biasa di sini.
Pantai Stiniva menjadi pantai utama yang sudah pasti ramai turis. Tebing kapur putih dan pasir bebatuan bulat menjadi pemandangan utama di pantai ini.
Selain itu ada juga Pantai Rogagic dan Pantai Stoncica yang berombak tenang, sehingga nyaman untuk direnangi.
Di sebelah Pantai Stiniva ada Pantai Mala Travna yang terbilang masih sepi pengunjung. Jadi kalau ingin selfie lebih khusyuk, silakan datang ke pantai ini.
Kalau ingin snorkeling, diving, atau memancing, silakan sewa kapal seharian untuk island hopping di sekeliling Pulau Vis.
Sumber : CNNIndonesia