Trump Akui Kekalahan, Joe Biden Dilantik 20 Januari

oleh -
Foto: AP/Patrick Semansky

BorneoFlash.com – Presiden AS Donald Trump pada Kamis (7/1/2021) akhirnya mengakui, untuk pertama kalinya dengan kata-katanya sendiri, bahwa readyviewed pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden akan mengambilalih tampuk pemerintahan Negeri Paman Sam pada 20 Januari mendatang.

Dikutip CNBC International, tanpa menyebut nama Biden, Trump mengatakan “pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari.”

Trump, yang telah berulang kali berjanji tidak akan pernah menyerah kepada Biden, telah melayangkan tuntutan hukum yang tidak membuahkan hasil serta membanjiri akun Twitter-nya dengan klaim penipuan pemilih yang tidak berdasar.

Penolakannya untuk menerima hasil pemilu memuncak pada Rabu, ketika readyviewed gerombolan pendukungnya menyerbu Capitol AS dan menggagalkan proses kongres untuk menghitung suara pemilih dan mengonfirmasi kemenangan Biden.

“Sekarang emosi harus didinginkan, dan ketenangan dipulihkan. Kita harus melanjutkan bisnis Amerika, “kata Trump dalam pidato pertamanya itu setelah kerusuhan yang melanda Washington.

“Fokus saya sekarang beralih ke memastikan transisi kekuasaan yang mulus, teratur dan tanpa hambatan,” tambah Trump.

Sementara itu Parlemen AS menyetujui bahwa pemenang pada pemilu 3 November lalu adalah rival Trump dari Partai Demokrat Joe Biden.

Biden, yang pernah menjadi wakil presiden pada era Obama mengungguli suara elektoral dengan mendapat 306 suara, meninggalkan Trump yang hanya mendapatkan 232 suara saja.

Penetapan ini sempat terganggu karena aksi massa Pro-Trump yang anarkis menyerbu kantor parlemen AS yang ikonik itu. Tercatat empat orang meninggal dunia dalam insiden ini sementara sidang penetapan Biden sebagai presiden AS ditunda beberapa jam.

Diketahui sebelum penyerbuan itu, Donald Trump sempat mendatangi acara unjuk rasa itu dan memberikan sepatah dua patah kata di depan pendukungnya. Ia menyampaikan bahwa ia tidak akan mengakui kekalahannya pada pemilu 3 November lalu dan terus menerus menyerang legitimasi pemilu.

Baca Juga :  Joe Biden Mundur dari Pencalonan Capres: Fokus pada Tugas Presiden hingga Akhir Masa Jabatan

“Kami tidak akan pernah menyerah. Kami tidak akan pernah menyerah. Itu tidak akan pernah terjadi. Anda tidak mengakui jika melibatkan kematian. Negara kita sudah muak. Kami tidak akan tahan lagi.” Ucap Trump dalam demonstrasi “Save America March” itu.

Pada pilpres AS 3 November lalu, Biden dan pasangannya, wakil presiden terpilih Kamala Harris, meraih 306 electoral college. Raihan itu lebih banyak 36 ketimbang batas yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih. Sementara itu, pasangan Trump dan Mike Pence hanya mengumpulkan 232 electoral college.

Sumber : CNBCIndonesia

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135