BorneoFlash.com, SAMARINDA – Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).
Hingga Oktober 2025, hampir 300 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Kondisi ini menunjukkan bahwa TB masih menjadi persoalan kesehatan yang memerlukan perhatian intensif dari seluruh pihak.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menyampaikan bahwa tingginya angka kematian akibat TB menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Menurutnya, upaya menekan kasus dan kematian akibat TB harus dilakukan secara menyeluruh agar target penurunan prevalensi sebesar 50 persen pada tahun 2030 dapat tercapai.
“Sampai dengan Oktober tahun ini, tercatat hampir 300 warga meninggal dunia karena TB di Kalimantan Timur. Tahun lalu bahkan mencapai 454 kasus kematian,” ujarnya, pada Kamis (6/11/2025).
Jaya menjelaskan bahwa penanganan TB kini menjadi prioritas utama pemerintah pusat dan daerah.
Penyakit ini termasuk dalam program quick win Presiden dan telah diintegrasikan dengan program layanan kesehatan gratis yang dijalankan oleh Pemprov Kaltim.
Ia menegaskan, tanpa langkah konkret dan terarah, penurunan angka kematian akibat TB akan sulit diwujudkan.





