BorneoFlash.com, GAZA — Gelombang solidaritas untuk rakyat Palestina kembali menggema di berbagai penjuru dunia.
Ratusan warga Tunisia turun ke jalan di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunis, pada Sabtu (4/10/2025), menuntut diakhirinya blokade Israel terhadap Gaza dan mengecam tindakan militer Israel yang mencegat kapal-kapal bantuan kemanusiaan internasional menuju wilayah tersebut.
Aksi serupa juga terjadi di berbagai negara, dari Eropa hingga Amerika Latin. Ribuan orang di Karachi, Buenos Aires, Mexico City, hingga kota-kota besar Italia menyerukan pembebasan Palestina dan menuntut agar akses kemanusiaan ke Gaza dibuka tanpa hambatan.
Di Italia, bahkan digelar mogok umum nasional sebagai bentuk dukungan terhadap misi kemanusiaan tersebut.
Armada Kemanusiaan Dicegat di Laut Mediterania
Militer Israel pada Jumat (3/10/2025) dilaporkan mencegat kapal terakhir dari Armada Global Sumud Flotilla, armada yang terdiri dari puluhan kapal yang membawa bantuan medis, pangan, dan relawan internasional untuk warga Gaza.
Kapal terakhir bernama Marinette dihentikan sekitar 42,5 mil laut (79 km) dari pesisir Gaza. Angkatan Laut Israel menguasai kapal tersebut dan mengarahkan seluruh penumpang ke pelabuhan Ashdod. Di antara 450 aktivis yang ditahan, terdapat aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.
Organisasi penyelenggara, Global Sumud Flotilla, menyatakan bahwa 42 kapal mereka dicegat secara ilegal, padahal seluruh kapal membawa bantuan kemanusiaan serta relawan dari berbagai negara.
“Misi kami tidak berhenti. Kami akan terus berlayar untuk mengantarkan bantuan kepada saudara-saudara kami di Gaza,” ujar juru bicara armada, Saif Abukeshek.