BorneoFlash.com, SAMARINDA – Kalimantan Timur tengah menghadapi potensi guncangan besar pada sektor keuangan daerah. Dana Bagi Hasil (DBH) yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan daerah diperkirakan akan mengalami pemangkasan signifikan.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) bisa berdampak hingga Rp50 triliun.
Kondisi tersebut dikhawatirkan mempersempit ruang fiskal daerah dan menekan kemampuan pembiayaan pembangunan.
“Besok kemungkinan besar sudah ada kepastian mengenai berapa besar pemotongan dana bagi hasil yang akan berpengaruh pada Provinsi Kalimantan Timur serta seluruh kabupaten dan kota. Kita masih menunggu hasil resmi,” tutur Rudy usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kaltim ke-36, Senin (22/9/2025).
Meski belum diumumkan secara final, Rudy menegaskan bahwa dirinya telah menyiapkan skenario terburuk jika pemangkasan benar-benar diberlakukan.