BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Johann Wadephul, menyatakan harapannya agar perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) dapat menjadi proyek percontohan bagi kawasan lain di masa depan.
Dalam pertemuan dengan Menlu RI, Sugiono, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu, Wadephul menegaskan bahwa pembahasan perjanjian tersebut sudah memasuki tahap akhir dan kedua pihak menargetkan penyelesaiannya bulan depan.
Ia menilai perjanjian ini membuka peluang kerja sama besar antara perusahaan Jerman dan Indonesia, khususnya di bidang energi terbarukan. Wadephul mencontohkan bahwa sektor produksi baterai memiliki prospek besar sehingga kedua negara sudah bekerja sama dalam pendidikan, pelatihan, serta perekrutan tenaga kerja terampil.
Selain itu, ia menyoroti kolaborasi Indonesia–Jerman dalam transisi energi melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP), di mana Jerman telah menyumbang dana sebesar 1,6 miliar euro.
Dalam agenda kunjungan, Wadephul juga dijadwalkan mengunjungi Politeknik Kesehatan (Poltekkes), perguruan tinggi di bawah Kementerian Kesehatan RI yang menyediakan pendidikan profesi kesehatan.
Poltekkes menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Goethe-Institut untuk menyelenggarakan kelas bahasa Jerman bagi mahasiswa, terutama jurusan keperawatan, guna mempersiapkan mereka berkarier di Jerman melalui program Ausbildung.
Wadephul menilai model pendidikan keperawatan yang dipadukan dengan pelatihan bahasa tersebut dapat menjadi contoh bagi bidang rekrutmen tenaga kerja terampil lainnya.
Ia menegaskan Jerman siap membuka kesempatan lebih luas bagi tenaga kerja profesional asal Indonesia, sekaligus memberi mereka peluang karier baru dan kesempatan berkiprah di Jerman.
Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Wadephul ke Indonesia, sekaligus menandai Indonesia sebagai negara Asia pertama yang ia datangi sejak menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jerman. (*/ANTARA)