Wasteco PHM, Ubah Sampah Jadi Energi Bersih untuk 380 Rumah Tangga dan 29 UMKM di Balikpapan

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar
Program Wasteco PHM Mendapat kunjungan sejumlah wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) ke lokasi program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco) di TPAS Manggar, Balikpapan. Foto: HO/PHM
Program Wasteco PHM Mendapat kunjungan sejumlah wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) ke lokasi program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco) di TPAS Manggar, Balikpapan. Foto: HO/PHM

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menerima kunjungan sejumlah wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) ke lokasi program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco) di TPAS Manggar, Balikpapan.

 

Program Wasteco memanfaatkan gas metana hasil pengolahan sampah organik sebagai energi alternatif yang mendukung kebutuhan rumah tangga dan UMKM. 

 

Inovasi ini bukan hanya menjawab persoalan sampah perkotaan, tetapi juga menghadirkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

 

Manager Communication, Relations & CID PHI, Dony Indrawan, menyebut Wasteco sebagai pelopor pengelolaan gas metana dari sampah organik menjadi energi. 

 

“Program ini adalah bentuk komitmen PHI dalam menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dan lingkungan, sekaligus mendukung keberlanjutan operasi hulu migas di Kalimantan,” jelasnya.

 

Selaras dengan kebijakan keberlanjutan Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina (Persero), PHI menjalankan berbagai inisiatif pengelolaan lingkungan, mulai dari efisiensi energi, penurunan emisi, hingga konservasi. 

 

“Wasteco menjadi langkah nyata melestarikan lingkungan dengan mengolah sampah menjadi energi yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

 

Program Wasteco terbukti berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, yakni sebesar 100.651,70 ton CO₂eq per tahun. Dengan teknologi berbasis eksplorasi migas yang telah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum & HAM RI, program ini dinilai layak direplikasi di berbagai daerah.

 

Di Balikpapan, volume sampah mencapai 385 ton per hari dengan potensi gas metana sekitar 1,5 juta meter kubik per tahun. Dari jumlah tersebut, 820.800 meter kubik telah dimanfaatkan untuk melayani 380 rumah tangga (1.520 jiwa) serta mendorong lahirnya 29 UMKM baru dan kelompok bank sampah yang melibatkan 113 warga.

Baca Juga :  Syarifuddin Oddang: Penanganan Sampah Pesisir di Wilayah Balikpapan Perlu Kajian dan Perda

 

Manfaat ekonomi juga nyata dirasakan, dengan penghematan biaya memasak rumah tangga hingga Rp456 juta per tahun, setara pengurangan pemakaian 16.800 tabung elpiji 3 kg. 

 

Keberhasilan Wasteco bahkan telah direplikasi di Bontang dan Bali, serta menjadi rujukan inovasi pengelolaan sampah di tingkat nasional maupun internasional.

Program Wasteco PHM Mendapat kunjungan sejumlah wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) ke lokasi program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco) di TPAS Manggar, Balikpapan. Foto: HO/PHM
Program Wasteco PHM Mendapat kunjungan sejumlah wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) ke lokasi program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco) di TPAS Manggar, Balikpapan. Foto: HO/PHM

Senior Manager External Communication & Stakeholder Relations PHE, Fitri Erika, menegaskan bahwa inovasi ini lahir dari kesadaran akan pentingnya kepedulian lingkungan. 

 

“Pengolahan sampah menjadi gas metana adalah langkah maju dalam menjawab persoalan sampah sekaligus penyediaan energi bersih,” ujarnya.

 

Program Wasteco juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.