BorneoFlash.com, KUTAI KARTANEGARA – Suasana panas mewarnai hubungan antara aparat kepolisian dengan wakil rakyat di Kalimantan Timur.
Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar), AKBP Dody Surya Putra, diketahui terlibat adu mulut dengan Anggota DPD RI asal Kaltim, Yulianus Henock Sumual, terkait konflik agraria di Kelurahan Jahab, Kabupaten Kukar.
Pertengkaran bermula ketika Yulianus menerima laporan masyarakat soal dugaan kriminalisasi dan intimidasi polisi terhadap warga yang tengah berjuang mempertahankan lahan dari pihak perusahaan.
Perselisihan semakin memanas setelah beredar tangkapan percakapan WhatsApp yang diduga dikirim Kapolres Kukar berisi ancaman “Mem-PAW” Yulianus dari kursinya sebagai anggota DPD RI.
Merespons polemik tersebut, Polda Kaltim langsung mengambil sikap. Melalui pernyataan resmi yang disampaikan Kabid Humas, Kombes Pol Yuliyanto, kepolisian menyampaikan permohonan maaf atas tindakan Kapolres Kukar.
“Kami atas nama Polda Kaltim memohon maaf kepada publik, khususnya kepada Bapak Yulianus Henock. Saat ini pimpinan tengah melakukan evaluasi khusus terhadap tindakan Kapolres Kukar dan akan segera kami laporkan ke Mabes Polri,”tegas Yuliyanto.
Ia menambahkan, Polda Kaltim tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memperbaiki kualitas kerja aparat di lapangan.
“Kami berharap seluruh pihak tetap menjaga kondusifitas. Jangan sampai isu ini berkembang liar dan merugikan banyak pihak. Polri selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat,”lanjutnya.

Kasus ini kembali menyorot konflik agraria di Kukar yang kerap menimbulkan ketegangan antara warga, perusahaan, dan aparat penegak hukum.
Perseteruan terbuka antara Kapolres dan anggota DPD RI dinilai menjadi catatan serius yang perlu diselesaikan secara bijak, agar tidak memperkeruh suasana di tengah masyarakat.
Hingga kini, evaluasi internal di Polda Kaltim masih berlangsung. Publik pun menanti langkah tegas Mabes Polri dalam menyikapi peristiwa yang dianggap mencoreng citra institusi kepolisian tersebut. (*)