Tak Hanya Perokok yang Bahaya! Ibu Hamil Terpapar Asap Rokok Bisa Berdampak Serius

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Seorang dokter spesialis sedang melakukan pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil dalam program dokter spesialis keliling di kawasan lereng gunung sumbing (17/6/2025). Foto: ANTARA/Anis Efizudin/bar)
Seorang dokter spesialis sedang melakukan pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil dalam program dokter spesialis keliling di kawasan lereng gunung sumbing (17/6/2025). Foto: ANTARA/Anis Efizudin/bar)

BorneoFlash.com, LIFESTYLE – Dokter spesialis anak subspesialis respirologi, dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K), menekankan pentingnya menciptakan lingkungan bebas asap rokok bagi ibu hamil guna mencegah stunting pada janin.

 

Ia menyatakan bahwa upaya menciptakan lingkungan sehat memerlukan peran aktif keluarga dan komunitas.

 

“Dengan dukungan dan kerja sama dari orang sekitar dan komunitas, ibu hamil dapat mengurangi paparan asap rokok serta menurunkan risiko stunting pada janin,” ujar Darmawan, yang merupakan anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

 

Darmawan menjelaskan bahwa paparan asap rokok pada ibu hamil berisiko menyebabkan stunting, seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR), serta memasukkan zat berbahaya yang bisa menghambat pertumbuhan janin, termasuk perkembangan tulang dan jaringan tubuh.

 

Untuk mengurangi paparan asap rokok dan risiko stunting, ia menyarankan ibu hamil yang tinggal di lingkungan perokok agar mengambil langkah tegas. Misalnya, mereka bisa meminta anggota keluarga dan tamu untuk tidak merokok di dalam rumah.

 

Ibu hamil juga bisa menyampaikan informasi kepada keluarga dan orang sekitar mengenai bahaya asap rokok terhadap kehamilan dan janin.

 

“Pasang aturan rumah tangga yang melarang merokok di dalam rumah agar bisa meminimalkan paparan asap,” lanjutnya.

 

Ia juga menganjurkan keluarga untuk memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik guna menurunkan konsentrasi asap rokok di ruangan. Selain itu, ia menyarankan ibu hamil agar menghindari tempat-tempat yang memperbolehkan aktivitas merokok, seperti restoran atau kafe.

 

Darmawan menegaskan bahwa keluarga sebaiknya mendukung ibu hamil dengan tidak merokok di rumah dan membantu menciptakan lingkungan bebas asap rokok. Keluarga juga dapat mengawasi dan mengingatkan ibu hamil untuk tidak mendatangi tempat dengan banyak asap rokok.

Baca Juga :  Baznas Kota Balikpapan Gelar Diksar Security Bersertifikat Nasional

 

“Kalau ada anggota keluarga yang merokok, orang-orang sekitar bisa ikut membantu menghentikan kebiasaan itu dengan dukungan dan motivasi,” kata Darmawan.

 

Ia menambahkan bahwa komunitas juga dapat ikut serta menciptakan ruang publik yang bebas asap rokok. Komunitas bisa menyediakan informasi dan sumber daya yang berguna bagi ibu hamil untuk menghindari asap rokok dan menurunkan risiko stunting.

 

“Komunitas perlu menggelar kampanye anti-rokok agar masyarakat lebih sadar akan bahaya rokok dan pentingnya menciptakan lingkungan tanpa asap rokok,” tutup Darmawan. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.