BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus memperkuat upaya pemulihan dan rehabilitasi bagi anak-anak yang tersandung masalah hukum.
Tidak sekadar mencatat angka kasus, Dinsos kini lebih fokus pada pemulihan psikologis dan masa depan anak-anak tersebut melalui berbagai program strategis.
Kepala Dinsos Kota Balikpapan, Edy Gunawan, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai pendekatan untuk memastikan anak-anak yang sempat terjerumus tetap memiliki peluang untuk berubah dan melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik.
“Kami tak ingin mereka hanya dicap sebagai anak nakal atau bermasalah. Mereka tetap punya masa depan, dan tugas kami adalah membantu mereka menemukan jalan itu kembali,” ujar Edy, pada Jumat (11/7/2025).
Salah satu langkah yang telah dijalankan adalah pendampingan intensif oleh psikolog, serta asesmen khusus untuk menentukan jalur pendidikan atau pelatihan keterampilan yang tepat bagi masing-masing anak. Dinsos bahkan telah mengirimkan beberapa anak ke sekolah khusus di Samarinda, agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan dalam lingkungan yang lebih kondusif.
Dinsos juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat hingga ke tingkat kelurahan. Sosialisasi dilakukan dengan menggandeng tokoh masyarakat, aparat kelurahan, dan organisasi kemasyarakatan.
Fokus utama adalah membangun kesadaran tentang pentingnya pendidikan karakter, lingkungan keluarga yang sehat, serta pengawasan terhadap anak.
“Pola asuh yang baik dan lingkungan yang mendukung sangat menentukan tumbuh kembang anak. Terutama dalam mencegah mereka terjerumus ke hal-hal negatif,” tambah Edy.
Meski jumlah kasus anak yang berhadapan dengan hukum di 2025 tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, Edy mencatat kasus asusila masih mendominasi. Mirisnya, banyak kasus terjadi di lingkungan keluarga sendiri.
Kawasan Balikpapan Barat disebut menjadi wilayah yang cukup rentan, dengan sejumlah kasus penyalahgunaan lem dan rendahnya akses pendidikan anak.
Edy menekankan bahwa semua pihak harus terlibat dalam menjaga dan mendidik generasi muda. “Anak adalah aset bangsa. Kita harus merawat dan mempersiapkan mereka agar kelak bisa bersaing dan menjadi generasi unggul,” tegasnya.
Pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis pemulihan, Dinsos Balikpapan berharap setiap anak yang pernah tersandung masalah hukum tetap mendapatkan kesempatan untuk bangkit dan menata masa depan yang lebih baik. (*)