BorneoFlash.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, atas kontribusi signifikan dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Hulu Minyak dan Gas (Migas).
Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara di Kantor Pusat DJKN, Jakarta Pusat. Penghargaan yang diterima pada 21 Maret lalu ini menempatkan PHM sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan Kontribusi Penerimaan Negara Terbesar Tahun 2024 – Terbaik III.
Apresiasi diberikan sebagai bentuk pengakuan atas sinergi dan kontribusi para kontraktor dalam pengelolaan aset negara yang bernilai strategis bagi pembangunan dan perekonomian nasional. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara DJKN, Purnama T.
Sianturi menjelaskan bahwa industri hulu migas dan pertambangan batubara memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia, baik melalui penerimaan negara, alokasi gas domestik, maupun investasi di sektor eksplorasi dan eksploitasi.
Lebih lanjut, Purnama menekankan bahwa sektor ini memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan negara, baik melalui pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2023, BMN Hulu Migas dan BMN eks PKP2B tercatat sebagai Aset Lainnya dengan nilai masing-masing sebesar Rp630,4 triliun dan Rp2,94 triliun. Kontribusi besar ini mencerminkan potensi penerimaan negara yang terus dioptimalkan.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menyatakan rasa syukur atas penghargaan yang diterima. “Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), penghargaan ini merupakan pengakuan pemerintah atas komitmen kuat PHM untuk terus menjaga keberlanjutan produksi migas nasional dan memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan negara,” ujarnya.