BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah cepat dan strategis untuk menanggulangi lonjakan harga cabai yang sempat mencapai Rp100.000 per kilogram pada akhir Februari lalu.
Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan intervensi pasar guna menstabilkan harga serta menjaga daya beli masyarakat.
“Untuk menstabilkan harga, kami telah mendatangkan 3 pasokan cabai dari Sulawesi, yang bertujuan untuk memperbanyak ketersediaan cabai di pasar lokal. Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan petani lokal melalui Dinas Ketahanan Pangan guna menyerap hasil panen mereka,” ujar Marnabas.
Langkah tersebut memungkinkan pemerintah untuk membeli cabai dengan harga Rp85.000 per kilogram dan menjualnya kembali kepada masyarakat dengan harga Rp65.000 per kilogram.
“Ini adalah bentuk intervensi yang kami lakukan. Apabila harga sudah kembali normal, kami akan menghentikan langkah ini untuk menghindari terjadinya deflasi,” jelasnya pada Senin (10/3/2025).
Marnabas menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi.