BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung, bertempat di Kantor Perumda Air Minum Tirta Raharja, Cimahi, Jawa Barat, pada hari Selasa (18/2/2025).
Penandatanganan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis dalam pengembangan dan otomasi sistem penyediaan air minum yang efisien dan berkelanjutan.
Dr. Yudhi Saharuddin, MM, Direktur Utama PTMB, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan air bersih di Kota Balikpapan.
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Dengan pengalaman dan keahlian Perumda Tirta Raharja Bandung, kami yakin dapat mempercepat implementasi teknologi canggih, termasuk sistem SCADA dan Command Center, yang akan berdampak positif terhadap pelayanan masyarakat,” ujar Dr. Yudhi.
Rapat koordinasi yang berlangsung selama dua jam tersebut tidak hanya membahas aspek teknis dan operasional, tetapi juga menekankan pentingnya efisiensi operasional dan inovasi teknologi dalam manajemen air bersih.
Salah satu poin utama dalam kerja sama ini adalah implementasi sistem otomasi SCADA yang memungkinkan pemantauan kualitas air secara realtime dan integrasi dengan sistem logistik serta keuangan berbasis Key Performance Indicator (KPI) dan manajemen risiko.
Direktur Teknik Perumda Tirta Raharja, Dhani Lukman, menambahkan bahwa pihaknya siap mendampingi PTMB dalam proses perencanaan, pembangunan, hingga implementasi sistem otomasi tersebut. “Kami berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan teknologi, sejalan dengan visi kami menjadi Perumda Air Minum berorientasi global yang unggul dalam pelayanan prima,” jelasnya.
Selain dari segi teknologi, diskusi juga menyentuh isu keterbatasan sumber air baku di Kota Balikpapan. Dr. Yudhi mengakui bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya sumber air baku yang tidak sebanding dengan peningkatan kebutuhan masyarakat.

“Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dapat menemukan solusi yang lebih efektif dalam pengelolaan sumber daya air, termasuk melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan KBA yang melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk wilayah hulu dan Pemerintah Daerah di hilir,” tambahnya.
Tidak hanya sebatas teknologi, kerja sama ini juga mencakup peningkatan pelayanan publik melalui pengembangan aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan untuk melacak penggunaan air, membayar tagihan, dan melaporkan masalah secara langsung. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Pada penutupan rapat, kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi intensif guna memastikan setiap tahapan kerja sama berjalan sesuai rencana. “Ini bukan sekadar proyek, tetapi sebuah langkah besar dalam mewujudkan pelayanan air bersih yang berkelanjutan dan berkualitas di Balikpapan,” tutup Dr. Yudhi. (Adv)