Belum Siap Beroperasi Otonom, Trem ART di IKN Akan Dipulangkan ke China

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Rolling stock trem buatan CRRC Sifang masih teronggok di Bundaran Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (8/11/2024).(HILDA B ALEXANDER)

BorneoFlash.com, NUSANTARA – Otorita IKN (OIKN) akan mengembalikan Trem Otonom Terpadu (TOT) atau Autonomous Rail Transit (ART) buatan CRRC Qingdao Sifang ke China setelah dinilai belum mampu beroperasi sepenuhnya secara otonom dalam uji coba atau Proof of Concept (PoC) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono, mengonfirmasi bahwa OIKN sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menentukan jadwal pengembalian tersebut.

 

Selama PoC yang berlangsung dari 12 September hingga 22 Oktober 2024 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, tim evaluasi independen menilai skenario seperti pengereman darurat, kemampuan otonomi, dan performa baterai.

 

Tim yang terdiri dari pakar transportasi dan sistem kendali otonom menemukan bahwa TOT CRRC Sifang belum sepenuhnya mampu beroperasi secara mandiri; pengemudi masih diperlukan sebagai cadangan untuk mengambil alih kendali.

 

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, menyebutkan bahwa penyedia teknologi masih meragukan keandalan kendali otonom tersebut.

 

Evaluasi juga menunjukkan bahwa sistem otonom TOT belum mampu mengendalikan kecepatan dan pengereman secara otomatis per rute, sehingga beberapa pengaturan masih dilakukan secara manual di lapangan.

 

Selain itu, sistem pengereman otomatis belum dapat merespons penghalang di lintasan, menandakan perlunya peningkatan adaptasi terhadap kondisi operasional.

 

Temuan evaluasi menegaskan bahwa mode otonom trem ini belum optimal dan masih memerlukan intervensi manual dalam situasi darurat.

 

Saat ini, rangkaian trem CRRC Sifang terparkir di Bundaran Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur dengan lapisan debu akibat aktivitas konstruksi di sekitarnya.

 

Mohammed Ali Berawi menambahkan bahwa kondisi ini dapat mengganggu estetika lingkungan di IKN jika dibiarkan terlalu lama. (*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.