BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Hujan lebat yang mengguyur kota Balikpapan di pagi hari, tak menyurutkan semangat murid-murid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 untuk terus menimba ilmu, Rabu (18/10/2023).
Pasalnya, Guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di sekolah yang biasa disebut Smala itu telah pindah mengajar ke salah satu fakultas. Namun, Koordinator Bimbingan Konseling (BK) Lidya telah mengatasi hal tersebut dengan menghadirkan kelas motivasi.
“Kebetulan guru pengajarnya pindah ke fakultas, dan kami juga sudah mendapat penggantinya tapi mulainya di November nanti, jadi kami berinisiatif mengadakan kelas motivasi untuk mengisi kekosongan jam pelajaran ini,” kata Lidya saat diwawancarai BorneoFlash.com.
Katro (Kajian Trotoar) Chapter Balikpapan mendapati kesempatan tersebut dan menyambut baik dengan memberikan materi kisah serta pelajaran tentang perjalanan kemana selanjutnya para pemuda ini melangkah yang dikemas dengan tema “Final Destination of Life”.
Diketahui Katro adalah sebuah komunitas pemuda hijrah yang berdiri kurang lebih setahun lalu di Balikpapan. Murid-murid yang menghadiri kelas ini pun antusias menyimak pelajaran yang disampaikan oleh pemateri Kang Ia.
Salah satu pesan yang disampaikan oleh pemateri adalah bahwa kekuatan visi dapat merubah hidup. Karena dengan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan apa yang harus dihindari agar tujuan yang diinginkan bisa didapatkan.
Salah satu contoh kisah tentang kesuksesan negara Korea Selatan saat ini yang telah sukses dengan produk teknologi yang telah mendunia, bahkan memimpin lewat industri musik saat ini yang tengah digandrungi oleh anak muda sekarang.
Saat ditanya mengenai tujuan diadakannya kelas motivasi ini, Lidya menjawab dengan rasa keprihatinannya melihat situasi anak muda di usia sekolah sekarang, khususnya di tingkat SMA. Tidak jarang menjadi viral di medsos akibat kurangnya pendidikan moral.
“Karena kita bisa lihat keadaan remaja sekarang ini ya, bisa dibilang darurat amoral, semoga dengan adanya kelas motivasi tambahan ini menjadi fungsi pencegahan, dan dapat mengerem perilaku siswa yang tidak sesuai dengan norma-norma semestinya,” ucap Lidya.