BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Gejolak di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sejak 7 September 2023 lalu, turut mengundang simpati masyarakat di Balikpapan.
Forum Umat Islam Balikpapan yang tergabung dari beberapa komunitas ini mengadakan aksi damai. Aksi long march yang dimulai dari halaman parkir Ace Hardware menuju Pertigaan Plaza Balikpapan berlangsung tertib pada Ahad pagi, (24/9/2023).
Koordinator Aksi, Deden Wardana mengatakan aksi tersebut adalah bentuk kepedulian untuk korban yang ditimbulkan akibat bentrokan yang terjadi antara warga setempat dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Direktorat Pengamanan Aset BP Batam.
Diketahui, warga Rempang menolak lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. Namun, Pemerintah tetap mengharuskan mereka pindah atau relokasi dari wilayah yang terdampak pembangunan sambil memberikan lahan baru dan rumah.
Pemerintah pun mengklaim mayoritas warga tidak memiliki sertifikat atau surat bukti yang menunjukkan penguasaan lahan di Pulau Rempang.
Menyikapi yang terjadi pada rakyat dan tanah melayu di Rempang, Kepulauan Riau. Dalam aksi damai oleh Forum Umat Islam Balikpapan menyampaikan 4 pernyataan sebagai berikut;
Pertama, bahwa Rakyat Melayu Rempang memiliki hak atas tanahnya. Mereka telah menempati ratusan tahun lamanya, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.