BorneoFlash.com, INFO BMKG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pada tanggal 2 Maret 2023 terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6 di Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Pusat gempa berada di 36 kilometer tenggara Pesisir Selatan Sumbar dengan koordinat titik gempa 1.63 LS (Lintang Selatan) dan 100.72 BT (Bujur Timur) serta kedalaman pusat gempa sekitar 82 kilometer. Update BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Melalui website resmi BMKG, 02 Maret 2023.”Pusat gempa berada di 36 Tenggara km tenggara Pesisir Selatan Sumbar dan tidak berpotensi tsunami.”
Aktivitas Gempa di Indonesia
BMKG mencatat bahwa dalam seminggu terakhir, wilayah Indonesia telah terjadi aktivitas gempa yang signifikan dan dirasakan oleh masyarakat sebanyak 8 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.
Tindakan Pertama saat Terjadi Gempa
Jika terjadi gempa, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mencari tempat yang aman, seperti berlindung di bawah meja atau benda yang kuat untuk melindungi diri dari reruntuhan atau benda-benda yang bisa jatuh akibat gempa.
Setelah itu, perlu memperhatikan informasi terbaru dari sumber yang terpercaya seperti BMKG atau lembaga penanggulangan bencana setempat mengenai kondisi terkini dan perkiraan potensi bahaya setelah gempa.
Bagi yang berada di daerah pesisir, perlu waspada terhadap potensi tsunami dan segera mengikuti instruksi evakuasi dari otoritas setempat jika diperlukan. Selain itu, penting untuk tetap tenang dan menghindari panik, serta tidak menggunakan lift selama gempa berlangsung atau dalam situasi darurat setelah gempa.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi gempa jika berada di dalam rumah:
Tetap Tenang dan Berlindung di Tempat yang Aman
Jika terjadi gempa, jangan panik dan tetap tenang. Cari tempat yang aman di dalam rumah, seperti di bawah meja atau benda yang kokoh. Hindari berada di dekat jendela, kaca, atau benda-benda yang mudah patah.
Jangan Gunakan Lift
Saat terjadi gempa, jangan pernah menggunakan lift karena ada risiko terjebak di dalamnya jika terjadi gempa susulan atau listrik mati. Sebaliknya, gunakan tangga untuk keluar dari gedung.
Matikan Aliran Listrik & Gas
Jika gempa dan terdapat kebocoran gas, matikan aliran listrik dan gas secepat mungkin untuk menghindari bahaya ledakan. Pada saat yang sama, hindari menggunakan peralatan listrik, korek api, dan benda-benda yang dapat menimbulkan api.
Tetap Bersama Keluarga
Pastikan anggota keluarga berada di tempat yang aman dan bersama-sama selama terjadi gempa. Setelah gempa berakhir, pastikan keluarga Anda dalam keadaan selamat dan sehat.
Ikuti Instruksi dari Otoritas
Jika ada instruksi evakuasi dari otoritas setempat seperti BPBD, Polisi, Petugas Medis, segera ikuti petunjuk tersebut dan keluar dari rumah dengan cepat dan aman. Jangan kembali ke rumah sebelum mendapat izin dari otoritas setempat.
Waspada akan Potensi Bahaya Susulan
Setelah terjadi gempa, tetap waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan yang bisa terjadi setelahnya. Jangan lengah dan selalu perhatikan informasi terbaru dari BMKG atau lembaga penanggulangan bencana setempat mengenai kondisi terkini dan perkiraan potensi bahaya setelah gempa.
Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling sering terjadi. Gempa ini terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang saling bergerak atau bersentuhan. Pergerakan ini menyebabkan energi yang besar dan melepaskan getaran pada permukaan bumi. Gempa tektonik seringkali berdampak besar dan bahkan dapat menyebabkan tsunami.