Absen Thomas Uber Tak Berarti Indonesia Kalah Sebelum Perang

oleh -
Indonesia memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

BorneoFlash.com, JAKARTA – Indonesia memutuskan mundur dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020. Keputusan yang berat untuk diambil namun paling logis untuk dijalankan.

Mengacu pada hitung-hitungan di atas kertas, Indonesia punya peluang bagus terutama untuk merebut Piala Thomas tahun ini. Skuad Merah-Putih punya materi pemain yang mentereng di nomor tunggal dan ganda.

Bahkan untuk nomor ganda putra, Indonesia punya dua pemain di posisi teratas dunia lewat kehadiran Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Belum lagi nama lain yang bakal menghias skuad macam Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadikan Indonesia unggulan pertama di turnamen tersebut.

Namun keputusan sudah diambil. PBSI mengumumkan Indonesia tak mengikuti turnamen tersebut.

Trofi juara memang menggoda, namun kesehatan dan keselamatan pemain jelas tetap jadi yang utama. Pedoman ini yang diyakini PBSI dalam pengambilan keputusan ini.

Hal-hal itu yang sulit ditemukan di badminton. Badminton World Federation (BWF) sebagai organisasi dunia untuk olahraga ini juga terlihat kebingungan dengan langkah yang bakal mereka ambil.

Hal ini terlihat dari penetapan BWF yang penuh keyakinan pada turnamen-turnamen seri BWF di bulan Agustus dan selanjutnya. Namun penetapan itu akhirnya berantakan karena satu per satu negara yang jadi tuan rumah bergantian mengundurkan diri dan membatalkan turnamen.

Piala Thomas dan Uber 2020 kemudian jadi harapan BWF untuk bisa kembali melakukan restart dan mengembalikan agenda turnamen.

Namun dengan situasi pandemi corona, BWF harus berjuang keras untuk mendapatkan garansi dari Aarhus, Denmark yang jadi tuan rumah turnamen.

Piala Thomas dan Uber 2020 adalah turnamen beregu yang bakal melibatkan banyak orang di tempat dan waktu yang sama. Sejumlah kejuaraan beregu di Eropa juga sejatinya sudah mengalami penundaan seperti Piala Eropa 2020 dan Piala Eropa U-19.

Baca Juga :  Sugguhkan Pertandingan Menarik, Koni Kutai Barat Gelar Kejuaraan Kick Boxing

Selain itu, Piala Thomas dan Uber 2020 bakal membuka gerbang untuk negara-negara dari Asia. Sejauh ini negara-negara Asia masih berjuang untuk menjinakkan pandemi corona dan hal ini jelas jadi pertimbangan utama.

Dengan menggelar Piala Thomas Uber 2020, lingkup peserta bakal lebih besar karena dari seluruh penjuru dunia, bukan hanya sekadar dari satu kontinental saja.

Butuh kontrol yang sangat ketat dari panitia turnamen untuk bisa memastikan bahwa tim-tim yang datang sudah terbebas dari ancaman virus corona.

Pandemi corona ini sendiri adalah situasi yang butuh pemantauan dari minggu ke minggu atau bahkan hari ke hari. Situasi bisa berubah dalam kurun waktu tersebut sehingga pelaksanaan Piala Thomas dan Uber bakal terus dipantau serius hingga hari terakhir jelang turnamen dimulai.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135