BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – 48 guru di Balikpapan mengikuti pelatihan public speaking yang diadakan secara daring melalui zoom tanggal 5 dan 12 September 2020.
Acara ini diselenggarakan oleh Tanoto Foundation dan KKG Balikpapan.
Mela Hapsari, selaku narasumber praktisi public speaking membagikan tips-tips membawakan kelas daring secara efektif.
Ketika materi disampaikan secara daring, Mela menyampaikan komposisi atensi perhatian siswa dibagikan tiga yaitu 55% fokus pada visual, 38% fokus pada vokal, hanya 7% terpusat pada verbal.
Sehingga, ketika materi disampaikan secara daring, guru disarankan mengedepankan visual dan vokal.
Guru peran utama dalam pembelajaran Pada pembelajaran sinkronus, pembelajaran yang disampaikan langsung, perhatian siswa akan terpusat pada visual dan vokal guru.
Mela menekankan bahwa guru harus menampilkan diri semenarik mungkin ketika tampil di depan kamera. Selain itu, guru harus memperhatikan bahasa tubuh ketika di depan kamera. Bahasa tubuh memperkuat presentasi dan berbicara publik.
“Saya menemui banyak guru pria memasukkan tangan di dalam saku ketika mengajar,” ungkap Sartika, peserta pelatihan public speaking. Gerakan-gerakan yang mengganggu dalam pembelajaran sebaiknya dihindari, dan memperhatikan kontak mata.
Sehingga ketika materi disampaikan sebaiknya guru tidak hanya mengedepankan bahan ajar tetapi juga penampilan dan vokalnya.
Guru perlu latihan vokal Mela memaparkan ada dua permasalahan yaitu permasalahan suara dan berbicara. Dalam pelatihan, Tari berkeluh kesah bahwa kecepatan berbicaranya terlalu cepat. Mela menyarankan untuk latihan 100-150 kata/ menit.
Dalam pelatihan ini Mela memberikan tips berlatih nafas dan olah vokal agar guru memiliki suara yang lebih powerful dan tidak mudah lelah dalam mengajar. Serta memberikan berbagai teknik mengajar menggunakan media audio visual seperti dalam pembelajaran daring saat ini.
Menurut Mela sangat penting bagi guru memiliki teknik public speaking ‘berbicara publik’ yang baik ditambah penguasaan teknologi, agar lebih bisa menyampaikan pelajaran secara efektif kepada siswa.
Kemampuan public speaking yang baik juga dapat meningkatkan kredibilitas guru serta membuat siswa lebih memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
“Saat ini, status Kota Balikpapan merupakan zona merah dimana Kota Balikpapan merupakan salah satu Mitra Tanoto Foundation. Sehingga, pembelajaran dilakukan secara daring.
Kami melihat adanya kebutuhan public speaking di guru-guru saat menyampaikan materi secara daring di Tribun Belajar. Sehingga, bahan ajar yang sudah dipersiapkan dengan baik akan tersampaikan dengan baik pula,” ungkap Affan Surya, selaku Koordinator Provinsi Tanoto Foundation di Kalimantan Timur.(*)