BorneoFlash.com, SENDAWAR – Rencana pembangunan tower jaringan listrik PLN yang menghubungkan wilayah Kecamatan Melak dan wilayah Mook Manaar Bulatn (MMB) di Kutai Barat kembali dibahas.
Wakil Bupati Kutai Barat, H. Edyanto Arkan mengatakan pembangunan tower jaringan listrik PLN tersebut ditargetkan mulai dikerjakan paling lambat tahun 2021 ini.
Mengingat wilayah tersebut belum teraliri listrik PLN secara menyeluruh sehingga masyarakat sekitar kesulitan dari sisi lampu penerangan di malam hari.
Dia juga mengakui masyarakat di Kutai Barat khususnya yang belum teraliri jaringan listrik PLN sangat merindukan kehadiran jaringan listrik PLN di Kampung mereka.
“ Ya itu tetap lanjut, pembangunan tower ini kalau bisa secepatnya dibangun. Paling tidak, tahun 2021 ini. Sebab aliran listrik ini menjadi dambaan atau kerinduan saudara kita yang berada di wilayah Kecamatan MMB,”ujar Wabup Kubar Edyanto Arkan, Saat ditemui awak BorneoFlash.com Beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan nantinya pembangunan tower dan jaringan listrik ini akan terkoneksi melalui PLTD Sendawar berada di Kelurahan Melak Ulu Kecamatan Melak nantinya.
“Sehingga, aliran listrik di MMB, akan teraliri listrik 24 jam,”jelasnya
Saat ini kata Edyanto Arkan untuk lahan pembangunannya sudah disiapkan dan pihak Badan Pertanahan Negara (BPN) Kubar sudah mengukur tanahnya sesuai dengan patok yang ada dengan kebutuhan PLN.
” Tinggal dilakukan penilaian dari KJPP (Kantor Jasa Penilaian Pembangunan). Setelah selesai itu, paling tidak pada tahun 2021 ini, pembangunan tower bisa dikerjakan. Sehingga listrik yang ada bisa dirasakan masyarakat, di wilayah MMB.
Pemerintah juga bertekad terus memenuhi harapan masyarakat, agar listrik dapat terwujud, dengan semangat semakin adil dan merata kepada seluruh wilayah Kubar,”bebernya.
Wabup menambahkan, Sebentar lagi di wilayah Kecamatan Siluq Ngurai akan terkoneksi dengan jaringan listrik PLN dari Kampung Muara Tae Kecamatan Jempang. Karena sumber listriknya, sudah tersambung dengan jaringan kelistrikan PLN dari sistem Mahakam berada di wilayah Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda.
“Rencana aliran listrik menjadi 24 jam dan semula 12 jam. Sementara ini, masih menggunakan mesin genset PLN. Kalau sudah terkoneksi, pengoperasian mesin itu, akan dihentikan,” ungkapnya.
Begitu juga, sepanjang jalan poros Trans Kalimantan dari Kampung Muara Gusik, Jambuk sampai ke Bokokong Makmur sudah dialiri listrik 24 jam dan Kampung Tanjung Isuy pun sudah ditarik dari jaringan listrik PLN dari Samarinda dan sudah menyala 24 jam,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)